Lihat ke Halaman Asli

π™”π™–π™’π™žπ™£ π™ˆπ™€π™π™–π™’π™–π™™

TERVERIFIKASI

Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Teknik Menyambung "Kelengkeng Jantan"

Diperbarui: 15 Juni 2023 Β  01:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi buah kelengkeng di pohon.(Shutterstock/Muhammad Ali Mahfud via Kompas.com)

Kelengkeng, ada yang menyebutnya lengkeng, merupakan tanaman tropis yang cukup populer di Indonesia. Tanaman kelengkeng, dikenal dengan istilah Latin dimocarpus longan,Β rata-rata dapat tumbuh mencapai ketinggian 30 meter hingga 40 meter. Diameter pohonnya dapat mencapai 80 cm. (Wikipedia).Β 

Kelengkeng dapat dibiakkan dengan menggunakan biji. Sebagaimana tanaman buah pada umumnya memerlukan waktu yang cukup lama untuk berbuah, bisa mencapai 2-3 tahun. Jika dikembangbiakkan dengan teknik cangkokan atau sambung dapat berbuah pada umur 8-12 bulan.

Buah kelengkeng berbentuk bulat. Beberapa jenis buahnya cenderung lonjong. Saat masih muda kulit buahnya berwarna hijau. Kalau sudah matang warna kulitnya akan berubah menjadi coklat.Β 

Biji kelengkeng berbentuk bulat mengkilap dan berwarna hitam, terbungkus oleh daging buah yang transparan. Namun ada juga varietas lengkeng yang buahnya berwarna merah.

Di salah satu sudut halaman rumah saya berdiri sebuah pohon kelengkeng yang saya tanam beberapa tahun yang lalu. Saat itu, seorang sahabat memberikan saya dua buah bibit kelengkeng untuk ditanam.

Saat saya menerima benih itu, sahabat saya berpesan agar kelengkeng itu ditanam di tempat yang berdekatan. Katanya kedua kelengkeng itu merupakan kelengkeng jantan dan betina. Sebagai orang yang tidak begitu paham ilmu tumbuh-tumbuhan saya manggut-manggut dan percaya saja.

Melihat saya pulang membawa kelengkeng, sepupu saya yang tinggal di seberang jalan meminta salah satu dari bibit itu untuk ditanam di halamannya. Dengan pertimbangan bahwa halaman kami tidak berjauhan saya memberikan salah satu bibit tanaman tersebut.Β 

Ilustrasi pohon kelengkeng di halaman rumah (Dokumentasi pribadi)

Pertimbnagan saya, kalau ditanam di halamannya sepasang kelengkeng yang diduga jantan dan betina itu dapat hidup berdampingan dalam jarak yang cukup dekat, tidak terlalu jauh. Dalam pikiran naif saya keduanya bisa berbuah.

Akhirnya, satu kelengkeng saya tanam di halaman rumah saya, satunya lagi di halaman rumah sepupu saya. Sayang kelengkeng di halaman rumah sepupu saya tidak dapat hidup. Kelengkeng saya sebaliknya, tumbuh subur.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline