Selama Ramadhan, setiap pagi saat menuju ke sekolah, beberapa puluh meter sebelum sampai gerbang sekolah tampak beberapa orang sedang bekerja memperbaiki saluran air yang mengalir menuju sawah mereka. Di antara mereka itu terlihat seorang pekerja yang sudah cukup tua.Β
Di tengah hamparan sawah tempat mereka bekerja juga terlihat warga yang tengah menyiangi tanaman padinya dari rumput dan tanaman gulma yang mengganggu. Mereka bekerja sejak pagi.
Mereka bekerja seperti biasa di luar Ramadhan. Puasa bukan halangan. Mereka hanya berfikir bahwa pada saat berlapar-lapar mereka harus bekerja menguras energi tanpa asupan makanan dan minuman sejak subuh hingga adzan maghrib berkumandang.
Satu bagian yang kerap luput dari perhatian kita adalah kemampuan mereka bekerja seharian saat melakukan ibadah puasa. Ini hal yang luar biasa. Dalam kondisi puasa mereka tetap memiliki semangat kerja yang menyala. Pemandangan seperti ini tidak saja di tempat itu tetapi juga di berbagai tempat lainnya.
Banyak petunjuk atau tips yang ditawarkan agar tetap bugar sepanjang hari, mulai dari mengkonsumsi makanan tertentu, istirahat yang cukup, sampai olahraga kecil agar tetap segar. Para ahli kesehatan dengan detail menjelaskan bagaimana kita memilih menu makanan yang sehat dan suplemen yang tepat agar kita dapat menjalankan ibadah puasa dalam kondisi bugar.
Rupanya tips di atas tidak berlaku bagi para pekerja buruh dan para petani. Saya tidak yakin mereka memiliki tips bagaimana menjaga vitalitas saat puasa. Mereka tidak mengantongi daftar menu makanan yang harus dikonsumsi saat berbuka atau sahur untuk melaksanakan ibadah puasa sambil menguras energi untuk bekerja.Β
Seperti hari-hari lain mereka makan sebagaimana rutinitas makan di luar puasa. Hal yang tidak dapat dilakukan oleh sebagian orang. Saya sendiri tidak yakin dapat melakukan ibadah puasa sambil bekerja menguras energi dan mengucurkan keringat. Tidak kuat.
Terlepas dari pola makan dan aktivitas yang ditawarkan untuk menjaga kebugaran, bekerja berat saat puasa sangat tergantung kepada kebiasaan. Seorang yang tampak memiliki fisik sehat dan bugar belum tentu dapat bekerja sebagaimana aktivitas yang dilakukan pekerja dan para petani tersebut di atas.
Menjaga makanan dan mengatur aktivitas saat puasa tentu bukan hal yang tidak penting. Namun apa yang kita pandang penting ternyata tidak terlalu dibutuhkan oleh para buruh dan petani.Β
Ibadah berlapar-lapar ini tidak saja membutuhkan kekuatan fisik tetapi juga semangat untuk melaksanakannya. Ibadah puasa memerlukan ketahanan mental sehingga dalam kondisi paling berat ibadah puasa tetap dilaksanakan. Inilah yang tidak dimiliki sebagian orang.