Lihat ke Halaman Asli

Didiet Fals Beneran

TERVERIFIKASI

Bait Cinta Melilit di Hati yang Terjahit

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

.
Telah kuberi setangkup bunga tulip
Lihatlah bintang-bintang berkerlip
Cahya rembulanpun terselip
Menatapmu tiada kuberkedip
.
Pada jendela kelas terintip
Lukisan bunga kata hati terselip
Pada kumbang-kumbang kan kusalip
Dihatimu kutancap salam telah tertitip
.
Ingin kugapit tanpa terhimpit
Gejolak mala rindu terjangkit
Segala kata hati kan terungkit
Liatmu menggigit kecang berkelit
.
Pada malam minggu telah kujepit
Segala kawal rindu di gang-gang sempit
Lepas sedetik waktuku pamit
Masihkah ragumu berawan kelangit ?
.
Saat di beranda canda berjumpalit
Jemari tanganmu lembut terkait
Keluh kantukmu berbangkit
Sedikit cukup melilit pelit
.
Goresan kisah cinta kian berbait
Teguk-reguk secangkir kopi pahit
Hati selembut sutramu yang terjahit
Berlahan benang bordirku yang melilit

--ooOoo--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline