Satu hari sejak peluncuran laman pendaftaran Volunteer Asian Games 2018. Ya, kemarin (18/1) telah dibuka secara resmi laman pendaftaran Volunteer untuk Game Times pada 18 Agustus mendatang. Tidak sedikit teman dan sahabat "berkonsultasi", menanyakan seputar pengalaman yang telah ditempuh selama mengikuti seleksi tahap pertama untuk Test Event pada 10 Februari ini. Berbagai obrolan baik di dunia nyata maupun dunia maya (lebih banyak, apalagi dengan kemudahan sosial media) dengan topik yang sama "Volunteer Asian Games". Tentu dengan senang hati saya membagikannya, dalam satu forum grup agar lebih mudah dibaca oleh semua. Akan tetapi disisi lain, saya sendiri masih belum tahu akan ditempatkan di bagian mana dalam Volunteer Test Event Asian Games 2018 ini?
- - -
Pertengahan bulan Oktober 2017, saya bulatkan tekad untuk mendaftar sebagai Volunteer Asian Games 2018. Bukan tanpa alasan, apalagi sekadar iseng-iseng semata. Tidak. Saya memang berniat untuk ikut serta dalam perhelatan olahraga terbesar kedua di dunia ini. Terlebih di Indonesia sebagai tuan rumahnya. Masak iya cuman jadi penonton di rumah sendiri? Rasanya bangga jika bisa menunjukkan keramahan dan kehangatan Indonesia kepada para tamu dan atlet dari negara peserta. Baik, saya lengkapi seluruh berkas pendaftaran dan tinggal menunggu pengumuman.
Tanggal 15 November 2017 saya mendapatkan email untuk mengikuti psikotes dan wawancara. Ini artinya saya berhasil lolos seleksi pendaftaran online. Dalam undangan tersebut tertera bahwa saya mendapatkan jadwal seleksi pada tanggal 21 November 2017 sesi dua atau siang pukul 13:00. Saya berangkat dari Semarang sehari sebelumnya dengan kereta dan pulang kembali sehari setelahnya.
Tiba pada hari pelaksanaan seleksi saya sampai di lokasi tes, Bumi Kampus LPPI, Kemang Jakarta Selatan pukul 11:00. Kemudian melakukan registrasi dengan menunjukkan bukti email serta formulir pendaftaran. Sembari menunggu pukul 13:00 saya bertemu dengan peserta lain, Pak Heri dari Bekasi, Mas Bobi dari Lampung dan Pak Ilham dari Pekanbaru. Kami bertukar pengalaman, ketiga mendaftar untuk posisi Protocol Asistant. Mempunyai latar belakang yang mumpuni. Hingga tiba saatnya kami masuk ruang 302.
Pertama, kami disuguhkan psikotes berupa gambar dan menggambar (melanjutkan pola, menggambar manusia dan pohon). Tempat duduk kami sengaja dibuat melingkar dalam satu meja. Ada lima empat meja dalam satu kelas. Satu meja terdiri dari delapan peserta dan satu pembimbing. Pembimbing inilah yang memberikan intruksi, mengawasi selama psikotes. Setelah psikotes pembimbing memberikan kami sebuah kertas berisi sebuah masalah yang harus kami selesaikan bersama. Benar, Focus Group Discussion. Selanjutnya kami dipersilakan keluar untuk dipanggil satu persatu: Wawancara. Wawancara dengan pembimbing. Proses selesai dan pulang. Hasil seleksi di umumkan melalui email.
Menunggu hasil seleksi merupakan hal yang mendebarkan. Lolos tidak ya? Hampir lebih dari lima kali dalam sehari membuka kotak masuk email. Adakah email masuk? Berhari-hari lamanya ... Merasa pesimis saat salah satu teman mengabarkan bahwa seluruh peserta yang lolos sudah di umumkan dan dikirim email masing-masing dari panitia INASGOC. Ya sudahlah, mungkin ini belum rezeki saya. Hari-hari pun berlalu dengan biasa saja ... Hingga suatu siang (28/11) tanpa sengaja membuka email. Ada sebuah email masuk, kemarin sore dan saya buka pada keesokan siang harinya. Dari INASGOC! AlhamduliLlah, saya lolos seleksi dan mendapatkan undangan untuk mengikuti General Training pada tanggal 1 Desember 2017.
Kali kedua ke Jakarta, kembali dengan kereta api. Berangkat sehari sebelumnya dan langsung pulang pada hari itu juga, malam harinya. Berangkat pagi sekali dari Senen. Tidak begitu heran dengan lengang nya lalu lintas Jakarta (tanggal merah, Maulid Nabi). Tidak sampai setengah jam sampai di Bumi Kampus LPPI. Mengikuti Training dari pagi hingga sore dengan empat materi: Communication Skill, Interpersonal Skill, Budaya dan Pariwisata Jakarta dan yang terakhir Etiket. Mantap sekali pelatihannya, diajarkan langsung oleh para pakar dibidangnya. Selesai, sesi foto bersama, mendapatkan sertifikat dan menandatangani kontrak Volunteer.
Setelah General Trainig ini masih ada dua Training lagi. Training kedua dilakukan antara tanggal 4-6 Desember 2017. Sempat bingung, apakah akan menetap di Jakarta atau kembali pulang ke Semarang. Akhirnya saya putuskan kembali ke Semarang untuk menyempurnakan Tugas Akhir. Tanggal 2 Desember 2017 tiba di Semarang kemudian kembali bertolak ke Jakarta pada tanggal 5 Desember 2017. Satu hal yang cukup melelahkan. Tapi tak apa, demi Indonesia Tercinta. :)
Tanggal 6 Desember 2017 mengikuti training kedua dengan materi Keolahragaan: Sejarah event ke olahragaan, cabang olahraga, ke panitiaan dan tentu saja ke volunteer an. Tentu saja mengikuti serangkaian kegiatan ini memperluas jaringan. Bisa berkenalan dengan Volunteer lain, berbagi pengalaman dan tentu saja yang terpenting mendapatkan ilmu berharga. Training-training ini dilakukan tidak lain untuk mempersiapkan para Volunteer agar dapat melaksanakan tugas dengan baik. Saya sangat setuju dan mendukung sekali dengan hal ini.
Dari General Training pertama pada 1 Desember lalu, kami kelas 1 membuat grup di Whats App untuk berkomunikasi. Dan hal itu sangat efekti, satu persatu teman-teman (yang nama panggilan nya hampir semua ber inisial "A": saya sendiri Akyas, Anang, Adru, Alvin, Aziz, Ajis, Adisha, Amira, hahaha) mendapatkan email untuk mengikuti Training terakhir: Penempatan Divisi. Divisi, IT, Akomodasi dan Akreditasi melakukan traingin seminggu setelahnya. Hingga tersisalah kami yang hingga saat ini belum tahu akan dimasukkan ke Divisi mana oleh HR.