Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik dengan Pendekatan Pembelajaran Inovatif
Pendahuluan
Dalam dunia pendidikan, setiap peserta didik memiliki potensi yang berbeda-beda. Salah satu tantangan yang sering dihadapi adalah kurangnya kepercayaan diri pada peserta didik yang memiliki kemampuan akademik rendah. Masalah ini seringkali menghambat mereka untuk berpartisipasi aktif dalam metode diskusi kelas.
Artikel ini akan membahas bagaimana kita dapat mengatasi masalah ini dengan memanfaatkan tiga pendekatan pembelajaran inovatif: Problem-Based Learning (PBL), brainstorming, dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS).
Problem-Based Learning (PBL)
PBL adalah metode pembelajaran yang menantang peserta didik untuk memecahkan masalah nyata. Dalam konteks masalah kepercayaan diri, guru dapat merancang masalah yang relevan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik.
Dengan berpartisipasi aktif dalam pemecahan masalah, peserta didik belajar untuk menghadapi ketidakpastian dan mengembangkan kepercayaan diri mereka. PBL juga mendorong kerja sama dalam kelompok, yang dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri melalui kolaborasi.
Brainstorming
Brainstorming adalah teknik di mana peserta didik dapat berkontribusi dengan ide-ide mereka secara bebas tanpa takut dikritik. Dalam konteks masalah ini, guru dapat mengadakan sesi brainstorming untuk mengumpulkan ide-ide peserta didik tentang berbagai topik.
Ini memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk merasa dihargai dan mendengar pendapat mereka dihargai, yang dapat meningkatkan rasa percaya diri. Selain itu, brainstorming juga dapat meningkatkan kreativitas dan kemampuan berbicara peserta didik.