Lihat ke Halaman Asli

Dua Tahun Beralalu Akankah Wajah Jalanan Kota Jember Berubah

Diperbarui: 25 Maret 2021   01:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kabupaten Jember terletak di provinsi Jawa Timur, kabupaten Jember sendiri tergolong sebagai kota yang aktif dan menjadi pusat pendidikan dan juga perdagangan bagi kota kota disekitarnya, dimana kita ketahui Kabupaten Jember sendiri memliliki banyak sekali Perguruan Tinggi Nasional (PTN) maupun Perguruan TInggi Swasta (PTS) dimana beberapa diantaranya termasuk dalam jajaran PTN/PTS favorit di Jawa Timur dan bahkan Indonesia.

Tersedianya beberapa perguruan tinggi di Kabupaten Jember dan beberapa pusat perbelanjaan yang berada diwilayah kota tidak ditunjang dengan infrastruktur jalan yang baik. 

Rusaknya jalan di Kabupten Jember ini tidak hanya terjadi pada tahun 2021 saja atau tahun 2020, namun sudah terjadi sejak akhir 2018 dimana pada tahun tersebut bisa dikatakan sebagai awal parahnya jalanan di kota. 

Jalan koridor perkotaan sendiri mulai dari perempatan mangli hingga Alun alun kota kondisi jalanya sangat tidak nyaman banyak sekali tambalan tambalan aspal yang tidak rata, terlebih juga terdapat lubang lubang jalan yang ukuranya bisa dikatakan besar, tentu saja hal tersebut sangat membahayakan pengendara bermotor.

Pada tahun 2019 sendiri Kabupaten Jember memiliki RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) sebesar 5 miliar dimana anggaran tersebut pada rencana awalnya akan digunakan untuk pembangunan tiga jembatan.

Namun nyatanya sebesar 4,4 miliar dana digunakan untuk biaya pembangunan Jembatan Semanggi, pembangunan jembatan ini tentu saja menuai pro dan kontra mengingat dana yang dikeluarkan tidak kecil, mengigat bahwa dana yang awalnya 5 miliar diperuntukan pembangunan 3 jembatan. 

Melihat dari kondisi kabupaten Jember saat itu pembangunan Jembatan Semanggi bukanlah suatu keperluan yang urgen, mengigat banyaknya jalan jalan di Kabupaten Jember yang rusak seperti yang dipaparkan berdasarkan data dari sumber internal Dinas PU Bina Marga Jember yang diberikan ke nusadaily.com pada Senin, 1 Maret 2021 bahwa terdapat 77,2% jalanan dijember mengalami kerusakan. Dilihat dari data tersebut seharusnya dana APBD tahun 2019 pembangunan lebih dipriotaskan ke infrstruktur jalan yang rusak, seperti halnya sekarang memeng bahwa jembatan semanggi terlihat indah tetapi setelah melewati jalan semanggi jalan arah menuju gedung DPRD Jember tidak rata dan berlubang belum lagi lokasi rusaknya berada tepat pada kontur jalan yang menanjak.

Tak hanya sampai ditahun 2019, tahun 2020 jalanan di Kabupaten Jember semakin parah hal ini disebabkan memanasnya situasi politik antara Bupati Jember yang kal itu dijabat oleh Faida dengan DPRD Jember Pembahasan rancangan Perda mengalami kegagalan, sehingga tiada anggaran pembangunan sama sekali. Praktis, Pemkab Jember hanya mengelola dana untuk kebutuhan rutin dan refocusing COVID-19 senilai Rp479,4 miliar.

Memasuki tahun pemerintahan 2021 terjadi pergantian bupatai yang sebelumnya dijabat oleh dr. Hj. Faida digantikan oleh H. Hendy Siswanto, yang dimana H. Hendy berjanji akan memperbaiki jalan yang rusak di Kabupaten Jember, mengigat sekitar 2008 kilometer jalanan yang rusak Bupati H. Hendy berupaya akan memperbaiki sekitar 39,8% jalan dimasa awal jabatanya. 

Hingga saat ini belum ada jalan yang diperbaiki karena masalah APBD Jember yang belum ada "Kita belum punya APBD. Kami sangat berharap, OPD (organisasi perangkat daerah) bersinergi dengan legislatif yang menjadi manifestasi perwakilan masyarakat. APBD adalah urat nadi, itu kunci utamanya," tutur Hendy. Kita tungu saja akankah wajah jalan raya di Kota Jember akan berubah atau tetap sama seperti dua tahun kebelakang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline