Pendidikan merupakan landasan bagi pengembangan generasi muda dalam mewujudkan potensi dan impiannya. Namun dalam proses pembelajaran, tidak jarang kita menjumpai siswa yang kesulitan dan mendapat nilai buruk.
Sebagai pionir dalam membangun karakter dan pengetahuan siswa, guru berperan penting dalam membantu siswa mengatasi tantangan tersebut. Pada artikel ini, kami akan mengomentari bagaimana guru dapat membantu siswa yang mendapat nilai rendah.
Pertama. Pendekatan empatik
Pendekatan ini menekankan empati dan pengertian bagi siswa yang mengalami kesulitan secara akademis. Guru yang menerapkan pendekatan ini memahami bahwa setiap siswa mempunyai jalur belajar yang unik dan berbeda.
Ketika berhadapan dengan siswa yang berprestasi rendah, guru perlu meluangkan waktu untuk mendengarkan cerita mereka. Hal ini dapat dilakukan melalui percakapan pribadi atau sesi konseling.
Guru harus menciptakan lingkungan yang aman dan terbuka di mana siswa merasa nyaman membicarakan tantangan yang mereka hadapi, baik secara akademis maupun faktor pribadi yang mempengaruhi hasil pembelajaran anak.
2. Analisis pribadi
Setelah mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang siswa dan tantangan yang mereka hadapi, guru hendaknya melakukan analisis masalah per masalah. Guru dapat melihat lebih dekat gaya belajar siswa, model pembelajaran yang digunakan, dan pemahamannya terhadap mata pelajaran tertentu.
Dengan menganalisis hal ini, guru dapat menentukan apakah ada kesenjangan antara metode pembelajaran yang diterapkan siswa dan persyaratan kurikulum. Analisis ini juga membantu guru memahami konsep penting mana yang belum dipahami siswa.
3. Pembelajaran kontekstual