Lihat ke Halaman Asli

Mohamad Gozali

Pendidik di Madrasah Ibtidaiyah

Mengoptimalkan Waktu Berkualitas dalam Proses Pembelajaran

Diperbarui: 20 Juli 2023   07:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : https://app.leonardo.ai/ai-generations

Betapa banyak makna yang terkandung dalam hal yang mampu memberikan kenyamanan dan kebahagiaan. Salah satunya adalah Quality Time bersama keluarga terdekat, momen berharga saat kita berkumpul dengan mereka, saling mencurahkan dan mengungkapkan kasih sayang serta kebahagiaan yang tulus.

Namun tidak hanya dalam lingkup keluarga, konsep Quality Time juga memiliki tempat penting dalam dunia pendidikan, terutama di lingkungan sekolah. Terdapat waktu-waktu tertentu yang sangat berharga untuk proses pembelajaran. Jika waktu tersebut dimanfaatkan secara optimal, maka hasil pembelajaran yang dihasilkan pun akan lebih bermakna.

Sebagai pendidik, sekolah dan guru haruslah memahami sepenuhnya adanya waktu-waktu spesifik di mana siswa lebih mampu berkonsentrasi dalam belajar. Terdapat saat-saat di mana daya konsentrasi dan keseriusan siswa menurun atau semakin melemah.

Oleh karena itu, guru haruslah mampu memanfaatkan waktu terbaik atau quality time dalam proses pembelajaran. Harapannya, program-program utama sekolah dapat tersampaikan dengan baik kepada para siswa.

Untuk menentukan waktu-waktu terbaik tersebut, guru haruslah memahami psikologi siswa. Guru harus benar-benar mengerti kapan siswa paling fokus dalam belajar.

Berikut adalah waktu-waktu yang perlu dimaksimalkan dalam proses pembelajaran:

1. Antara pukul 07.00 hingga 09.00 WIB

Waktu ini merupakan saat terbaik untuk belajar, karena pada umumnya siswa sudah sarapan pagi, mandi, dan cukup istirahat tidur. Siswa yang tidur sesuai jadwalnya memiliki fungsi otak yang optimal. Dengan tidur yang cukup, semangat mereka membara, otak siap berpikir, dan mereka siap mengikuti proses pembelajaran. Pada waktu-waktu seperti ini, disarankan untuk melibatkan siswa dalam kegiatan pembiasaan keagamaan, seperti murojaah hafalan Al-Qur'an atau menghafal surah-surah pendek Al-Qur'an. Untuk kegiatan pembiasaan umum, siswa dapat menghafal kosakata bahasa Arab, membaca buku, atau meresume bacaan.

Selain itu, fokuskan juga pada materi yang memerlukan pemikiran tingkat tinggi, seperti mata pelajaran eksakta (Matematika, Fisika, Sains) dan mata pelajaran sejarah.

Belajar pada waktu ini akan meningkatkan kemampuan siswa dan memperkuat daya ingat mereka. Waktu ini adalah saat emas di mana otak siswa dapat menyerap materi pelajaran dengan lebih baik, terutama materi-materi baru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline