Lihat ke Halaman Asli

Pandemi Covid-19 Tak Menjadi Penghalang dalam Menambah Wawasan

Diperbarui: 16 Oktober 2020   18:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

(Jum'at, 16 Oktober 2020). Forum Komunikasi Orangtua dan Guru (FKOMG) SMA Cikal Harapan 1 BSD menggelar kajian bulanan dengan tema: " Memaknai Musibah Pandemi dan Hikmah Yang Perlu Dipetik"
Walau belum bisa tatap muka secara langsung, Acara ini sukses berkat terselenggara atas kerjasama FKOMG dan Dewan Guru SMA Cikal Harapan 1 BSD dengan memakai media Zoom Meeting dari pukul 13.00 Wib sampai sekitar jam 15.30 Wib.

Ahmad Maulana, S. Pd selaku kepala sekolah dalam sambutannya mengapresiasi semua pihak atas terlaksananya acara tersebut. Lebih lanjut ia berharap agar acara ini membawa dampak positif bagi siswa-siswi, Orangtua dan masyarakat terutama saat Pandemi seperti ini.

Hal senada juga diungkapkan ketua FKOMG Ibu Essy. Dalam sambutannya mengatakan:


Dok.pribadi

"Acara seperti diharapkan menjadi penyemangat diri untuk selalu menjalin silaturahmi dengan berbagai pihak dan juga menambah wawasan keislaman," tuturnya dihadapan peserta.

Ustadz Moh Afif Sholeh, M.Ag dalam materinya menjelaskan tentang tujuan diturunkanya musibah dan hikmah yang perlu dipetik dan diaplikasikan dalam kehidupan.

Berikut kutipan ceramahnya:
"Beberapa bulan ini umat manusia diuji oleh Allah berupa Pandemi Covid 19 yang mewabah
dimana-mana sehingga banyak korban. Sebetulnya apa sih tujuan musibah ini diturunkan?


Allah menciptakan makhluknya tidaklah sia-sia, namun menyimpan hikmah dan tujuan yang harus digali, dicerna oleh manusia agar mampu memahami rahasia keagungan-Nya sehingga menambah kedekatan dengan-Nya. 

Salah satu hikmah musibah dijelaskan dalam Surat al-Hadid ayat 22-23 yang berbunyi:

Artinya:
"Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. Kami jelaskan yang demikian
itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak
menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.

Menurut ar-Razi dalam Tafsirnya, hakikat musibah telah ditentukan oleh Allah baik yang ada
dibumi, misalnya banjir, kemarau panjang, gagalnya hasil pertanian.

Musibah yang dirasakan manusia ada dua kategori. Pertama, seperti sakit, fakir, kematian keluarga. Kedua, sebagai ujian kebaikan maupun keburukan. Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa ada dua hakikat musibah yang perlu diketahui, yaitu:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline