Di sebuah kampung rawa duren, ada salah satu Ustad yang bernama Budiman, namanya terkenal dan tenar di luar daerahnya. Di tempat tinggalnya ia berbaur dengan masyarakat secara harmonis, serta ia tak memperlihatkan kealimannya. Ia lebih suka menjadi seperti air, mengayomi warga tanpa membuka identitas dirinya, sampai suatu hari salah satu santrinya hendak berkunjung ke rumahnya, dengan mencari alamat sampai seluruh warga tak ada yang mengenalnya, karena warga tak tahu di daerah itu ada seorang ustadz yang namanya harum di luar daerah itu.
"Pak, tahu alamat rumahnya Ustadz Budiman tidak?"salah satu santri bertanya kepada warga kampung.
"Wah, di sini tak ada namanya ustadz Budiman, di daerah ini hanya ada Ustadz Fatoni, tapi ia tak sesuai dengan ciri-ciri yang anda maksud". Jelas salah satu warga.
Kemudian santri tadi mencari dari ujung ke ujung kampung, namun tak menemui ustadz tadi. Ia mencoba menghubungi nomor kontak Ustadznya, tapi tak tersambung karena sulitnya mendapatkan signal Hp.Akhirnya santri itu memutuskan untuk pulang lagi.
Seminggu kemudian, santri itu kembali lagi ke kampung itu, guna mencari alamatnya ustadznya lagi, dengan harapan bisa bertemu dengan orang yang ia cari dari minggu kemarin.
"Bu, ada yang tau alamatnya Ustadz Budiman kah, beliau sering mengajar pengajian di tempat kami, ciri-cirinya : orangnya tak terlalu tinggi, kulitnya sawo matang". Santri bertanya kepada salah satu perempuan tua yang sedang menyapu halaman rumahnya.
"Setahu ibu, di sini tak ada nama ustadz Budiman, tapi ada Ustadz Fatoni, memangnya ada kepentingan yang sangat pentingkah?".
"Iya Bu, saya mendapat amanah dari orang tua saya, sebelum beliau meninggal dunia untuk menyampaikan pesan untuk Ustadz Budiman, bahwa beliau Nadzar hendak membiayai perjalan Umrah untuk Ustadz yang mengajar di kampung kami". Tuturnya.
Sang ibu itu kembali bertanya lagi kepadanya tentang Ustadz itu:" Nak, apa ustadz itu seperti ini orangnya?"sambil menyodorkan sebuah foto yang ia ambil dari dalam rumah.
"Iya betul Bu, ini ustadz Budiman". "Walah, ini kan suami saya, disini dikenal ustadz fatoni. Silakan masuk rumah dulu, saya akan memanggilnya dulu".
"Pak...pak..., Ada tamu dari kota, ia dari Minggu kemarin mencari bapak". Jelas istri ustadz.