Kala Terik matahari mulai mengusik
menjauhkan hati yang kian berisik
Berteduh menikmati secangkir kopi
Di bawah semilir angin
Aroma rasa kian menusuk rongga
membayangkan bilik surga
tak terjangkau luasnya
itu hanya lamunan belaka
kakimu saja masih menempel tanah
jangan tergoda dan lengah
semua itu hanya sesaat saja