Di kampung pelangi, hidup keluarga sederhana yang dikenal ramah dengan siapapun, tanpa memandang ras, suku, agama. Tono sebagai kepala rumah tangga yang berprofesi sebagai tukang tambal ban, di sela-sela kesibukannya, masih menyempatkan untuk meluangkan waktu untuk berbagi pengetahuan dengan anak-anak jalanan, ia mendidik mereka seperti anak sendiri, keikhlasannya ini membuahkan hasil, anak jalanan yang ia bina, kini sukses menjadi wirausaha yang mapan, dan mampu membuat lapangan pekerjaan untuk anak jalanan, sehingga mengurangi pengangguran dan mengarahkan mereka menjadi manusia yang bermartabat.
***
Suatu ketika ada seorang pengendara motor yang terkana paku ban motornya, Tono melihatnya sangat kelelahan ketika mendorong sepeda motornya sampai mandi keringat, bajunya menjadi basah.
"Pak, ban motornya kena paku dari mana tadi? ia bertanya sambil penasaran.
"Setelah Pom bensin, dekat pertigaan sana pak".
"Walah, jauh amat pak, hampir 5 Kilo itu, saya cek dulu ban motornya. " tuturnya.
"iya Pak, silakan".
"Maaf ya pak sebelumnya, saya tidak membawa uang, jadi untuk bayar tambal bannya, besok saya kesini lagi. "tuturnya sambil melas mukanya.
"Oh iya tenang aja pak, santai saja, pada prinsipnya saya ingin membantu bapak, apalagi bapak lagi kesusahan seperti ini. " jawabanya sambil bercanda.
Keesokan harinya, orang tadi kembali lagi untuk membayar untuk ongkos bayar tambal bannya. Dan yang mengejutkan si Tono tidak mau menerima pembayaran itu dengan alasan, untuk sedekah saja. Melihat kejadian ini, orang tadi merasa bahwa tukang tambal ban tadi mempunyai akhlak yang baik. Dan setelah ditelusuri si tono mempunyai jiwa sosial yang tinggi.
Akhirnya, Orang tadi ingin memberi hadiah untuknya dengan memberangkatkan haji sekeluarga.