Lihat ke Halaman Asli

Tersangkut Badai

Diperbarui: 20 Juli 2017   15:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: hikmahnuralam.blogspot.co.id

Indonesia terkenal sebagai Negara kepulauan, kehidupan penduduk di pesisir cukup sederhana yaitu sebagai nelayan serta mengolah tangkapannya sehingga menjadi konsumsi yang bisa dinikmati masyarakat. Di pesisir laut selatan, ada sebuah kampung yang bernama Kampung Teri, karena disana terkenal dengan pengahasil teri yang gurih dan bergizi. Jaka seorang pemuda yang sudah terbiasa melaut bersama orang tuanya, kini sudah beralih profesi menjadi seorang Mahasiswa di Kota besar.

"Mak, Saya pamit terlebih dahulu untuk kuliah di Kota,"ujarnya sambil sungkem

"Iya, Emak selalu doain kamu, semoga impianmu tercapai di masa depan."Emaknya sambil meneteskan air mata.

Setelah Jaka berangkat ke Kota, Ibunya sakit keras, beliau berpesan kepada keluarganya  agar tak memberi kabar kepada puteranya supaya pikirannya tak terpecah belah atas kondisi yang dialami Ibunya.

***

Jaka selama kuliah bertempat tinggal di Musolla kecil dekat kampusnya, karena kurangnya biaya, ia memutuskan untuk mencari tempat yang gratis tanpa mengeluarkan recehan untuk membayar kost bulanan. Di sana ia belajar menjadi seorang pemimpin dalam Shalat, banyak mengetahui karakter orang. Sejenak ia merenung:

"Saya kangen dengan Kampung halaman, banyak suara gemericik air di mana-mana, suara jangkrik selalu menemani tiap malam, namun kini hampir tak pernah terdengar lagi. Di tambah emak yang belum ketahuan kabarnya, karena tak ada alat komunikasi".

***

Menjelang sidang Skripsi, Jaka terpesona dengan seorang perempuan cantik yang bekerja di kapal pesiar, ia berkenalan ketika sedang penelitian tentang teknik perkapalan. Beberapa bulan kemudian ia resmi menikah dengan perempuan tadi. Ketika mereka sedang berbulan madu keliling dunia, terdengar kabar dari kru kapal, yang ternyata satu kampung dengan Jaka, memberi info tentang kematian ibunya setelah sakit parah, selang beberapa hari  Jaka berpamitan untuk kuliah di Kota. Mendengar kabar ini, Jaka langsung pingsan tak sadarkan diri, istrinya sedih melihat suaminya pingsan, ditambah cuaca laut yang cukup ekstrim, langit menjadi gelap, gemuruh badai tak terkendali sehingga kapal terombang ambing kesana kemari.

"Mas...bangun ...mas, Neng takut sekali tanpamu".

"Neng, jangan bersedih, badai cepat berlalu." Sahut tetangganya Jaka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline