Lihat ke Halaman Asli

Mohamad Aby Gael

Mahasiswa S1 Antropologi, Universitas Airlangga

Suara

Diperbarui: 26 Desember 2020   23:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Apa guna suara
Jika tetap kudengar
jerit di lorong gelap,
tangis di balik kelambu,
rintihan di sudut kota,
atau juga sesak nafas
di tanah pengasingan.

Apa jadinya waktu yang kau jahit
tanpa suara
Apa rasa akan hilang arah
Apa gairah jadi layu,
lalu mati muda.
Orang berkata,
suara adalah wakil
derita dan bahagia.

Tapi untuk bahagia
bercermin pun perlu.
Pada burung
bercuitan merayu syahdu,
pada tikus
berdecitan memecah malam,
pada kupu
yang terjebak keheningan,
bersahaja.

Suara-suara itu dulu tiada
lantas nurani memaksa hadirnya
nurani menuntutmu bersuara
walau dalam ruang hampa
kedap udara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline