Diburu keheningan malam
angin berhembus mencekam
tanpa suara, sebatas gerak jari dan bibir,
ia menggigil
Sempoyongan
meneduh, dari ruko ke ruko
dari surau ke surau,
ia berdzikir
Dedaunan gugur
bebarengan dengan jatahnya
meratapi kenangan,
Ia mengucap salam
Sepi adalah kawan
Ia mengiba pada sepi
sendiri ia mengiba
namun wajah sepi berpaling,
mencampakkannya
Kini
ia terbaring sendiri
tak dikenang, tanpa harta, tak berharga
sebatas mewariskan
coretan sajak
di saku celana
Kematian, adalah kawan setia
yang peduli,
yang niscaya memeluknya.
Surabaya, Desember 2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H