Lihat ke Halaman Asli

Mohamad Aby Gael

Mahasiswa S1 Antropologi, Universitas Airlangga

Kemalangan Anak Manusia

Diperbarui: 12 Desember 2020   14:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diburu keheningan malam
angin berhembus mencekam
tanpa suara, sebatas gerak jari dan bibir,
ia menggigil

Sempoyongan
meneduh, dari ruko ke ruko
dari surau ke surau,
ia berdzikir

Dedaunan gugur
bebarengan dengan jatahnya
meratapi kenangan,
Ia mengucap salam

Sepi adalah kawan

Ia mengiba pada sepi
sendiri ia mengiba
namun wajah sepi berpaling,
mencampakkannya

Kini
ia terbaring sendiri
tak dikenang, tanpa harta, tak berharga
sebatas mewariskan
coretan sajak
di saku celana

Kematian, adalah kawan setia
yang peduli,
yang niscaya memeluknya.

Surabaya, Desember 2020.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline