Lihat ke Halaman Asli

Mohamad Aby Gael

Mahasiswa S1 Antropologi, Universitas Airlangga

Sesederhana Ini

Diperbarui: 28 November 2020   11:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pemuda itu sedang merenung
Memikirkan sang ayah yang selalu lembur
Setibanya di bilik kamar yang hampir ambruk
Mereka berbahagia dengan canda tawa
Sebuah lawakan khas orang pinggiran
Tentang tukang ketoprak hingga pengrajin tenun.

Diselingi menyeruput secangkir kopi
Kepala sang pemuda dipenuhi kata tentang sastra
Diskusi tak terelakkan
Menuju gema subuh dan bedug dipukul
Ada yang indah dan mempesona
Memahami arti hidup dari bahasa
Mereka sebut itu bahasa orang miskin
Yang merekapun kewalahan, pontang panting mencari kamusnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline