Lihat ke Halaman Asli

Moh Ismul Adam

Hanya manusia biasa

Sudut Pandang Masyarakat Desa tentang Bansos Pandemi

Diperbarui: 13 Agustus 2021   22:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di era pandemi ini, pemerintah telah memberikan bantuan sosial, secara merata (mungkin) diseluruh elemen masyarakat Indonesia. Tapi di bulan Agustus, saya telah berbincang-bincang dengan salah seorang masyarakat desa yang berinisial "MW". 

Beliau adalah seorang guru honorer di salah satu sekolah pendidikan dini, yang bertempat di wilayah Jawa Timur. Beliau mengatakan bahwa bantuan sosial yang diberikan pemerintah di daerah pedesaan tempat tinggalnya, sudah dinilai tidak efektive,  karena banyak masyarakat yang kebutuhannya sudah terpenuhi tanpa bantuan sosial. 

Kemaren pagi, saat beliau mengantri untuk menerima bantuan sosial terceletup beberapa kata dari teman yang juga ikut mengantri "eh.. Mbak beras seng wingi durung entek lakok wes teko maneh", disini MW menyimpulkan bahwa masyarakat desa di tempatnya, sudah bisa dalam keadaan baik-baik saja tanpa bantuan sosial dari Pemerintah.

 Beliau juga sering menjumpai masyarakat lain yang merasakan hal yang sama, MW juga berpendapat sebaiknya bantuan sosial lebih baik dimaksimalkan untuk masyarakat miskin kota saja. Beliau berpendapat demikian karena masyarakat desa masih bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari dengan memanfaatkan hasil kebun yang mereka miliki. 

Selain itu, masyarakat desa juga masih solid dalam bergotong royong. Karena MW mengira masyarakat miskin kota lebih sangat membutuhkan dibandingkan masyarakat miskin desa. Selain biaya hidup di daerah kota yang tinggi mereka juga tidak punya lahan untuk dimanfaatkan. Selain itu juga, masyarakat kota mayoritas peduli tidak peduli sekitar dan kurangnya gotong royong. Harapannya pemerintah bisa menimbang dan memanfaatkan dalam perealisasian bantuan sosial untuk masyarakat. 

13 Agustus 2021

Timmis




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline