Lihat ke Halaman Asli

Emas dan Euro Jadi Pilihan Utama Transaksi Valuta Asing, Ini Pemicunya

Diperbarui: 22 Juli 2023   18:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Emas dan Euro menjadi favorit dalam transaksi valuta asing (Valas). Ke depan, isu utama yang turut mempengaruhi pergerakan mata uang akan terfokus pada kelanjutan suku bunga The Fed antara mempertahankan atau menurunkan. 

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengamati bahwa emas (XAU), Euro (EUR), Japanese Yen (JPY) dan Swiss Franc (CHF) menjadi mata uang pilihan saat ini. Hal tersebut seiring dengan adanya masalah inflasi dan kondisi perekonomian global. 

Emas dalam forex dikenal sebagai mata uang dipilih karena fluktuasinya begitu besar dan harganya juga gampang ditebak. Emas banyak ditransaksikan oleh spekulan dengan modal besar.

EUR disukai karena fluktuasinya dinilai cukup stabil. Apalagi, Bank sentral Eropa (ECB) kemungkinan besar masih naikkan suku bunga untuk meredam inflasi, sehingga pergerakan harga mata uang ini terus mengalami fluktuasi yang gampang ditebak. 

Sementara, Jepang dan Swiss perekonomiannya sedikit lebih stabil yang terlihat dari belum adanya langkah kenaikan suku bunga. Kedua bank negara ini masih mempertahankan suku bunga rendah sehingga membuat pelaku pasar sedikit lebih optimis terhadap JPY maupun CHF.

Menurut Ibrahim, transaksi emas dan EUR masih akan tetap menjadi pilihan teratas. Sebab, isu besar selanjutnya adalah mengenai keputusan lanjutan suku bunga The Fed.

Suku bunga AS yang diperkirakan sudah mencapai puncak, mungkin tidak menjadi isu utama lagi. Pasar mulai mencermati apakah The Fed akan mempertahankan suku bunga atau menurunkan suku bunga.

Ibrahim menjelaskan, apabila Bank Sentral AS mempertahankan suku bunga maka akan memperlambat perekonomian global. Ini akan membuat valas bergerak fluktuatif, sehingga salah satunya mata uang yang menggiurkan adalah emas dan EUR. Mayoritas trader juga mencari keamanan di kedua instrumen tersebut.

“Lagi lagi kedua mata uang tersebut menjadi favorit,” ungkap Ibrahim saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (19/7).

Harga emas di akhir tahun diperkirakan akan naik ke level US$ 2.000 per troi ons. Sementara, USD/EUR diproyeksikan naik ke level harga 1.14609.

Kendati demikian, Ibrahim menekankan bahwa valuta asing lebih cocok dimaknai sebagai aktivitas transaksi bukan investasi karena potensi untung dan rugi sama besarnya. Berbeda dengan investasi yang memiliki tujuan untuk menambah pundi-pundi keuntungan secara bertahap, dimana banyak yang melihat dari sisi keuntungan saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline