Lihat ke Halaman Asli

Kodrat Alam dan Kodrat Zaman dalam Pembentukan Dasar-Dasar Pendidikan di Indonesia, Perspektif Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Diperbarui: 20 Oktober 2024   07:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

krajan.id 

Ki Hadjar Dewantara (KHD) sebagai bapak pendidikan nasional telah memberikan banyak pemikiranya untuk kemajuan Pendidikan di Indonesia, beliau menyampaikan pentingnya memahami secara mendalam arti dan tujuan Pendidikan dan Pengajaran, pengajaran (onderwijs) merupakan bagian dari Pendidikan. Pengajaran adalah sebuah proses Pendidikan untuk memberi ilmu atau manfaat untuk kemampuan anak dalam menjalani kehidupan secara lahir dan batin. Sedangkan pendidikan (opvoeding) adalah tuntunan yang diberikan kepada anak untuk mendapatkan kodrat yang dimiliki anak agar mendapatkan kehidupan yang layak sebagai seorang manusia maupun anggota masyarakat.

Ki Hajar Dewantara menyebutkan bahwa dasar pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam bermakna “sifat” dan “bentuk” lingkungan di mana anak tinggal, sedangkan kodrat zaman bermakna “isi” dan “irama”. Dalam perspektif pemikiran Ki Hajar Dewantara bahwa tugas pendidik sejatinya adalah menuntun anak mencapai kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zaman.

kodrat zaman, dalam pendidikan saat ini lebih menekankan pada kemampuan anak untuk memiliki Keterampilan Abad 21. Tantangan utama dalam menuntun anak sesuai kodrat zaman adalah pengaruh budaya dari luar yang bisa berdampak buruk jika tidak disaring. Sehingga isi dan irama yang dimaksudkan oleh KHD adalah muatan pengetahuan yang diadopsi sejatinya adalah sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan konteks sosial budaya di Indonesia. Adapun keragaman sosial budaya Indonesia dapat menjadi kekuatan kodrat alam dan zaman dalam mendidik.

Sedangkan makna kodrat alam/tuntutan alam. Artinya, dalam pembelajaran siswa Abad ke-21, tentu sangat berbeda dengan siswa pada masa pertengahan dan akhir abad ke-20.  Sehingga pendidik tidak bisa membandingkan dan menggunakan cara yang sama dalam mendidik siswa yang berbeda generasi. Dalam arti perkembangan zaman yang dinamis akan mempengaruhi cara pendidik menuntun para siswa.

Setelah memahami makna kodrat alam dan kodrat zaman dalam Pendidikan, diharapkan kita sebagai pendidik dapat menuntun siswa dalam proses pembelajaran sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman yang dimiliki. Guru tidak boleh memaksakan siswa untuk belajar sesuatu yang tidak ada di tempat tinggalnya, misalnya mempelajari budaya luar. Sementara di Indonesia sudah memiliki kodrat alam berupaya yang sangat beragam, itulah yang harus guru ajarkan sebagai kodrat alam bagi siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline