Mendung Peteng adalah istilah yang di pakai orang jawa terutama di pedesaan untuk mendefinisikan cuaca yang sedang mendung sebagai pertanda akan turunnya hujan.
Anak-anak yang lahir era 90-an yang terlahir di wilayah pedesaan sangat menyabut gembira cuaca yang seperti ini dan cuaca seperti inilah yang sangat di tunggu-tunggu. Kenapa di tunggu-tunggu? Karena dengan adanya musim hujan debit air sungai mulai naik, dan momentum ini lah yang di manfaatkan sebagai wahana bermain atau biasa di sebut dengan adus kali. Keseruan ketika membuat janjian dengan teman-teman untuk berangkat bersama menuju sungai, menikmati asiknya mandi dan ngenter mengikuti arus air sungai. Tak jarang ketika mandi ada salah satu teman yang usil untuk melorot kan celana dari salah satu temannya.
Sehabis mandi gerombalan anak itu pulang bersama-sama dan biasanya ditengah perjalanan pasti menemui lahan persawahan dimana lahan persawahan itu biasanya di tanami mentimun. Tak canggung dari segerombolan anak itu meluangkan waktunya sejenak untuk memetik mentimun tersebut. Dimakanlah mentimun itu sambil meneruskan langkah kaki menuju arah pulang.
Sekarang para pemandi sungai dan pemetik mentimun itu sudah dewasa dan merindukan berbagai tingkah lucu yang kini tinggal menjadi kenangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H