Lihat ke Halaman Asli

MOGI ERTANTO

Karyawan Swasta

Generasi Z dan Transformasi Digital: Pandangan terhadap Sistem Coretax di Tahun 2025

Diperbarui: 11 November 2024   12:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Dalam era digital yang semakin maju, transformasi teknologi tidak hanya memengaruhi sektor bisnis dan pendidikan, tetapi juga administrasi perpajakan. Salah satu inovasi terbaru dalam dunia perpajakan adalah Sistem Coretax, yang diharapkan menjadi tonggak digitalisasi layanan perpajakan di Indonesia pada tahun 2025. Di sisi lain, Generasi Z (Gen Z), yang lahir di antara tahun 1997 hingga 2012, memegang peran kunci dalam mendukung transformasi ini. Sebagai generasi yang tumbuh dengan teknologi, mereka memiliki pandangan unik terhadap sistem perpajakan berbasis digital seperti Coretax.

Mengapa Generasi Z Penting dalam Transformasi Digital?

Generasi Z dikenal sebagai digital natives---generasi yang secara alami akrab dengan teknologi. Mereka terbiasa menggunakan perangkat digital dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari komunikasi hingga pengelolaan keuangan. Kemampuan adaptasi ini membuat mereka menjadi target utama dalam penerapan sistem perpajakan modern.

Namun, karakteristik Gen Z yang kritis dan berorientasi pada efisiensi memunculkan tantangan tersendiri. Mereka tidak hanya mengharapkan teknologi yang canggih, tetapi juga layanan yang user-friendly, transparan, dan cepat. Jika Sistem Coretax tidak mampu memenuhi ekspektasi ini, potensi keberhasilannya dalam mendorong kepatuhan pajak di kalangan Gen Z dapat terhambat.

Sistem Coretax: Inovasi dalam Administrasi Pajak

Coretax dirancang sebagai solusi digital untuk menyederhanakan administrasi pajak. Sistem ini memanfaatkan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI), blockchain, dan big data untuk memberikan layanan yang lebih cepat dan aman. Beberapa fitur unggulan Coretax yang relevan untuk Generasi Z antara lain:

  1. Kemudahan Akses: Antarmuka pengguna yang dirancang intuitif memungkinkan wajib pajak muda dengan pengetahuan dasar perpajakan untuk dengan mudah melaporkan dan membayar pajak mereka.
  2. Transparansi: Teknologi blockchain memastikan bahwa semua transaksi tercatat dengan jelas, sehingga meningkatkan kepercayaan pengguna terhadap institusi perpajakan.
  3. Otomatisasi: Dengan penghitungan pajak otomatis berdasarkan data yang sudah ada, sistem ini meminimalkan risiko kesalahan dan memudahkan wajib pajak dalam proses pelaporan.

Pandangan Generasi Z terhadap Coretax

Bagi Generasi Z, Sistem Coretax bukan hanya alat administrasi, tetapi juga simbol modernisasi birokrasi. Mereka memandang sistem ini sebagai langkah penting dalam menciptakan pemerintahan yang lebih transparan dan efisien.

Namun, terdapat beberapa perhatian yang perlu diakomodasi oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP), antara lain:

  1. Keamanan Data: Generasi Z sangat peduli terhadap perlindungan data pribadi. Jika Coretax tidak mampu memberikan jaminan keamanan yang memadai, kepercayaan terhadap sistem ini akan berkurang.
  2. Edukasi dan Literasi Digital: Meski Gen Z akrab dengan teknologi, tidak semua memahami terminologi atau mekanisme perpajakan. Oleh karena itu, DJP perlu mengedukasi mereka melalui platform digital seperti media sosial dan webinar interaktif.
  3. Pemerataan Infrastruktur: Banyak wilayah di Indonesia yang masih mengalami keterbatasan akses internet. Untuk memastikan semua generasi, termasuk Gen Z, dapat memanfaatkan Coretax, infrastruktur digital perlu ditingkatkan.

Tantangan dan Harapan di Tahun 2025

Di tengah upaya digitalisasi, tantangan utama adalah memastikan bahwa sistem ini inklusif dan mudah diakses oleh seluruh masyarakat. Bagi Generasi Z, sistem yang kompleks atau tidak responsif akan dianggap usang. Oleh karena itu, inovasi berkelanjutan diperlukan agar Coretax tetap relevan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline