Lihat ke Halaman Asli

mofalah15

Mahasiswa

Pentingnya Metode ABC dalam Menentukan Harga Pokok Produksi pada UMKM Ice Cream Day

Diperbarui: 12 Desember 2024   09:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Di Indonesia UMKM saat ini sangat berkembang pesat di dukung oleh banyaknya usah usaha mikro hingga makro. Akan tetapi tidak semua UMKM mengerti bagaimana cara mengelola keuangan dengan baik terkhus menentukan rencan keuangan kedepan seperti apa, disinilah UMKM banyak mengalami kegagalan.

UMKM memiliki peran yang sangat tinggi dalam mengangkat status pengangguran dari tinggi ke rendah, dikarenakan semakin banyak UMKM maka semakin banyak pula oranh-orang yang sudah memiliki pekerjaan alias tidak menganggur, hal ini memberikan dampak yang sangat positif untuk negara karena mengurangi angka pengangguran. UMKM juga harus diperhatikan dan dibimbing oleh negara untuk kedepannya supaya para UMKM ini bisa survive terhadap pasar untuk kedepannya, apalagi UMKM-UMKM yang baru berdiri dan belum mengetahui cara untuk memantaince usaha mereka dari hal hal kecil hingga hal hal yang memiliki dampak positif terhadap usaha mereka. Ice Cream Day merupakan salah satu UMKM yang terletak di kota Boyolali yang bergerak di udang kuliner&makanan yang produknya berupa ice cream. Ice cream day tidak selalu buka setiap hari tetapi hanya diwaktu-waktu tertentu seperti ketika Car Free Day (CFD) ataupun di event-event kegiatan lainnnya. UMKM ini biasanya berjualan di CFD colomadu setiap pukul 06.00-09.00.

Produk es krim yang ditawarkan oleh Ice Cream Day hanya memiliki 2 rasa yaitu vanilla dan strawberry akan tetapi memiliki berbagai macam toping seperti mesis, kacang, oreo dan selai cokelat dan s, mereka menyediakan wadah berupa cone dan cup untuk cone 1 buah nya tanpa toping dihargai Rp.5000 sedangkan dengan toping dihargai Rp.6000 dan untuk cup dihargai dengan Rp.10000 bebas memilih toping.

Usaha es krim ini sudah berdiri sejak Agustus 2022 dan sempat vakum beberapa bulan, untuk saat ini Ice Cream Day dapat meraih penghasilan kotor Rp.600.000 dalam setiap jalan seperti cfd dari jam 06.00-09.00.

Mangsa pasar yang ditetapkan Ice Cream Day adalah mereka dari anak-anak hingga dewasa, dari tk-pekerja, jadi es krim ini dapat dijangkau oleh semua kalangan tanpa harus memikirkan harga yang harus dibayarkan. Apalagi sekarang ini sangat banyak usaha-usaha es krim yang sudah berjalan di mana-mana salah satunya seperti mixue yang outlet nya sudah menyebar di sudut sudut daerah, tetapi di sini Mixue menghadirkan harga yang cukup tinggi untuk kalangan anak-anak yaitu Rp.8000 dari es krim basic nya. Disinilah Ice Cream Day hadir dengan harga Rp.5000 saja dari varian basicnya sehingga semua orang yang hadir ketika cfd dapat merasakan bagaimana rasa dari soft ice cream seperti mixue. Pemilik Ice Cream Day yaitu Vicky mengatakan bahwa kesulitan yang dihadapinya selama ini adalah konsistensi dari penjualan di setiap minggu, selain itu dia juga mengatakan faktor lain yang menjadi tantangannya adalah cuaca dan transportasi yang cuaca saat ini berubah-ubah dan transportasi yang belum pasti.

Akan tetapi permasalahan yang dihadapi oleh Ice Cream Day sejak dahulu adalah masalah penentuan harga produksi dari es krim tersebut, tidak adanya SOP yang memberikan ketentuan terhadap harga apalagi sekarang bahan-bahan yang digunakan mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan. Ice Cream Day tidak menentukan harga pokok produksi mereka menggunakan sebuah metode tapi berdasarkan perhitungan pasar mereka saja, hal ini tidak dibenarkan dikarenakan sebagai UMKM maka yang harus dilakukan adalah menghitung harga pokok produksi dengan matang agar modal yang kita keluarkan akan menjadi profit yang telah diperhitungkan.

Disinilah metode ABC akutansi manajemen dapat memiliki peran didalamnya, metode ABC membahas mengenai penentuan harga pokok produksi dengan membandingkan menggunakan metode tradisional dan metode ABC. Perhitungan yang digunakan juga harus detail dengan mencantumkan harga bahan-bahan, biaya gaji karyawan, biaya listrik, biaya transportasi dan biaya lain yang dikeluarkan harus di cantumkan, sehingga semua data tersebut akan menjadi output berupa harga pokok produksi yang dikeluarkan untuk membuat satu es krim dalam setiap cone atau cup. Setelah diketahui harga pokok produksinya maka ice cream day dapat menentukan harga jual yang lebih matang dan terperhitungkan, hal ini akan memberikan efek yang positif terhadap UMKM Ice Cream Day apabila mereka menerapkan metode ABC sebagai pijakan untuk menentukan harga pokok produksi.

Dari kasus Ice Cream Day diatas dapat disimpulkan bahwa memantaince keuangan sangat penting dan harus dilakukan oleh setiap UMKM dari segi pengelolaan keuangan hingga penentuan harga pokok produksi, kesalahan yang dilakukan Ice Cream Day adalah tidak melakukan pencatatan dan perhitungan biaya harga pokok produksi es krim yang mereka jual. Maka dari itu penulis menyarankan agar mereka melakukan evaluasi secara berkala dan membuat SOP terkait pengelolaan keuangan dan produksi. Sehingga dari situ mereka dapat memprediksi pasar kedepan lebih baik dalam kondisi pasar ramai ataupun sepi sehingga mereka dapat bertahan untuk kedepannya dan tidak mengalami kebangkrutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline