Pabrik tahu merupakan ciri khas dari desa Sawahan. Di Desa Sawahan terdapat banyak pabrik tahu yakni sekitar 5 pabrik. Dari sekian banyak pabrik tahu yang ada di Desa Sawahan kelompok Rawikara Sagraha melangkahkan kakinya tertuju pada pabrik tahu milik bapak Angga yang beralamatkan di desa Sawahan RW 4.Pabrik ini merupakan pabrik yang memproduksi tahu dengan kapasitas banyak yakni kurang lebih sekitar 12-20 box, pekerja di pabrik milik bapak Angga ini sekitar 25 orang jam kerjanya yakni dari jam 8 hingga 4 pagi.
Proses pembuatan tahu di pabrik ini yakni dari mulai kedelai hingga menjadi tahu goreng, hasil dari pabrik ini yakni hanya menjual tahu goreng saja yang pemasaran nya hingga ke area Kota Malang, biasanya di distribusikan ke penjual bakso, dan beberapa konsumen tahu lainnya. Harga per kreseknya cukup murah yakni tiga ribu rupiah sudah mendapatkan banyak tahu.
Ungkap pemilik nya yakni Pak Angga menyatakan pabrik tahu sudah dirintis sekitar 30 tahunan lebih, kualitas yang diberikan ke konsumen merupakan kualitas tahu terbaik. Karena tahu yang dihasilkan tanpa pengawet jadi tahu yang dihasilkan hanya rentan beberapa hari saja yakni sekitar 3 hari dengan posisi tahu dikeluarkan kreseknya.
Saat kami berkunjung ke pabrik tahu kami disuguhkan pemandangan proses pembuatan tahu yang lumayan rumit,akan tetapi mengahasilkan tahu dengan kualitas yang sangat bagus. Tidak hanya itu kami juga dipersilahkan untuk mencicipi tahu yang baru saja digoreng. Hal ini merupakan pengalaman pertama kami mencoba tahu yang sangat fresh dari pabriknya langsung.
Kami juga ditunjukkan bagaimana pabrik tersebut membuang limbah tahu agar tidak merugikan masyarakat setempat, limbah tahu dialirkan ke sawah yang air nya mengalir, dan untuk limbah ampas tahu biasanya diolah menjadi menjes dan juga bisa diolah untuk makanan sapi.
Kami berkunjung ke tempat tersebut dari pukul 1 siang hingga pukul 3 sore. Kami dipersilahkan belajar tentang pemrosesan kedelai hingga menjadi tahu goreng, banyak pelajaran yang kami peroleh dari kegiatan ini. Tidak hanya sampai disitu saja saat kami hendak izin pamit, kami dibawakan buah tangan oleh pemilik pabrik, kami dibawakan banyak tahu goreng untuk camilan kami di kontrakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H