Bagi bunda-bunda muda yang sangat melek akan digital, pasti sudah tidak asing lagi dengan bagaimana mencari informasi bagi perkembangan anak-anak nya melalui internet. Yups semudah itu bagi bunda-bunda untuk mencari informasi, bunda cukup cari tahu apa yang ingin bunda ketahui melalui internet yang tersedia.
Wahh sangat besar kasih sayang seorang bunda bagi anak nya, mereka akan selalu memperhatikan perkembangan si kecil, bahkan tidak ingin melewatkan sekali saja perkembangan yang terjadi pada anak. sebenarnya dalam hal perkembangan tidak hanya bunda yang berperan dan wajib untuk memperhatikan perkembangan si kecil, ayah dan orang disekitar juga berperan dalam memantau perkembangan pada si kecil. Semakin perkembangan itu di perhatikan dengan baik, maka semakin cepat pula kita mengetahui kelebihan dan kekurangan pada tumbuh kembang si kecil.
Kali ini mari kita bahas tentang perkembangan bahasa resptif pada anak, gimana nih bunda adakah bunda-bunda di rumah ini sudah memperhatikan bahasa reseptif pada anak? pasti bunda-bunda juga sedikit bingung apasih bahasa reseptif? Jadi bahasa resptif adalah kemampuan memahami informasi baik berupa simbol seperti suara yaitu berupa kata-kata sederhana dan berupa sandi, gerakan yaitu gerakan isyarat contohnya menunjuk, mengatakan tidak dengan menggoyangkan jari telunjuk ke kanan dan kiri, tanda seperti ciri-ciri dari sebuah peristiwa, dan juga symbol yang memang telah disepakati.
Bagaimana bahasa resptif menurut pandangan para ahli?
Sebelumnya menurut santrock mengenai bahasa, makna bahasa sendiri yaitu bentuk komunikasi dengan lisan atau tulis atau bahkan siste symbol-simbol, seseorang membutuhkan bahasa untuk berbicara dengan orang lain, mendengarkan orang lain, membaca dan menulis.
Sedangkan makna bahasa reseptif menurut Demhack pada buku nya yang berjudul Expressive Communication Help Organization yaitu kemampuan menerima pesan dan memahami pesan yang diterima.
Nahh samapai sini kalian sudah faham kan apa itu bahasa reseptif. Anak-anak terlebih dahulu akan memahami atau mempelajari bahasa reseptif dibanding bahasa ekspresif. Dengan bahasa anak akan mampu mengomunikasikan informasi apa yang ia dapatkan dan informasi apa yang ia sampaikan, pada perkembangan bahasa resptif ini juga membutuhkan bahasa indera yang baik sebagai penyalur stimulasi atau rangsangan, contohnya memerlukan indera yang sehat pada telinga, mulut, pita suara, maksud disini anak tidak dalam keadaan tunarungu, ataupun tunawicara.
Wahh bahasa resptif itu sangat penting ya bunda-bunda dan kawan-kawan pembaca. Jika anak tidak perkembangan bahasa resptif anak tidak di kembangkan maka anak akan kesulitan dalam memahami suatu kata, bahkan tulisan, bahkan si anak akan kesulitan dalam bersosialisasi, dan juga anak tidak mampu dalam memahami intruksi yang diberikan.
Sekedar berbagi pengalaman ya teman-teman dan bunda-bunda dulu saat saya masih kecil saya ada sedikit terkendala dalam perkembangan bahasa reseptif, saya tidak mampu memahami bahasa arahan atau petunjuk kanan kiri, hingga pada akhirnya mama saya terus melatih saya dengan baik agar saya mampu memaknai bahasa petunjuk itu.
Dan saya juga pernah menemukan kejadian di sekitar saya, anak tidak mampu memahami suatu soal tulisan, bagaimana kita akan dapat menjawab suatu soal jika tidak tidak mampu memahami makna atau instruksi dalam tulisan tersebut. Ya ketika itu saya merasa gregetan kenapa bisa ada anak usia sekitar kelas 4 SD tetapi tidak mampu memahami perintah soal, dan setelah saya belajar mengenai perkembangan bahasa kini saya mengatahui bahwa yang terjadi pada anak tersebut yaitu adanya gangguan bahasa reseptif.
Yuk sekarang kita kenali perkembangan bahasa pada si kecil menurut tahapan usia nya, kali ini saya akan membaginya menjadi 3 tahapan yaitu:
- Tahap perkembangan bahasa reseptif pada usia 0-12 bulan