Lihat ke Halaman Asli

moesa moesa

desain produk

Puisi Gatot, Perintah Piting, Ada Udang Dibalik Rempang-Ecocity

Diperbarui: 22 September 2023   13:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak Berdaya di Laut Sendiri, sumber kompas.id

"Kami mohon kepada bapak untuk menyampaikan bahwa kami tidak mau direlokasi. Dan untuk aparat saya harapkan harus menarik pasukan," pinta seorang warga yang ditemani masyarakat tempatan lainnya. "Kami pun masyarakat Rempang, Galang, tidak mau direlokasi dan tetap mempertahankan hak-hak kami," tutur seorang emak-emak warga warga Sembulang menceritakan langsung kepada tim Komnas HAM, bahwa mereka telah hidup turun temurun di kampungnya bahkan sudah sampai 7 keturunan Sabtu (16/09/2023, sumber BatamNow.com ).

Simaklah puisi karya Denny Januar Ali yang pernah dibacakan oleh Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (2015-2017) Jenderal Gatot Nurmantyo. Puisi itu berjudul 'Tapi Bukan Kami Punya'.

..............................

Lihatlah hidup di desa, Sangat subur tanahnya, Sangat luas sawahnya, Tapi bukan kami punya

Lihat padi menguning, Menghiasi bumi sekeliling, Desa yang kaya raya, Tapi bukan kami punya

Lihatlah hidup di kota, Pasar swalayan tertata, Ramai pasarnya, Tapi bukan kami punya

Lihatlah aneka barang, Dijual belikan orang, Oh makmurnya, Tapi bukan kami punya

"Ini tangisan suatu wilayah, dulu dihuni Melayu,  kalau kita tak waspada, suatu saat bapak ibu sekalian, anak cucunya tidak lagi tinggal di sini" ujar Gatot sambil menyimpulkan isi puisi tersebut. Ini fakta tentang kondisi bangsa yang sudah lama terjadi. "Masalah kesenjangan, keadilan sosial ini kan permasalahan turun temurun yang jika tidak kita sikapi secara bijak, maka bisa membawa kita kepada 'air mata'(detiknews).

"Saya ingin menyampaikan oleh-oleh yang paling paten, bahwa hari ini Bapak Presiden menyaksikan penandatanganan MoU antara pemerintah Indonesia dengan perusahaan bernama Xinyi," kata Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam keterangan pers, Jumat (28/7/2023). Bahlil mengungkapkan, Xinyi merupakan perusahaan industri kaca terbesar di dunia yang menguasai 26 persen pangsa pasar. Ia mengatakan, perusahaan tersebut berkomitmen membangun pabrik di Batam dan Rempang yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi 35.000 orang.(Kompas.com)

Dari sinilah awal-mula rangkaian keriuhan di Rempang tanah Melayu itu terjadi. Seperti diketahui Isu relokasi warga Pulau Rempang dan Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau terus memanas. Rencananya, kedua pulau ini akan dikosongkan dan diserahkan kepada PT Makmur Elok Graha (MEG) pada 28 September 2023. Dalam konferensi pers yang diadakan di Kantor Grha Kepri di Batam Centre, Kepala BP Batam Muhammad Rudi menyatakan perintah pengosongan pulau rempang adalah perintah Pemerintah Pusat,seperti dijelaskannya kepada Tempo.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline