Lihat ke Halaman Asli

Moerni Tanjung

founder of https://moerni.id

Kisah Pasutri Aremania Korban Tragedi Kanjuruhan

Diperbarui: 3 Oktober 2022   10:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TRAGEDI: Suasana di depan Stadion Kanjuruhan Malang seusai kerusuhan. Inzet foto Keluarga Yulianton & Devi. Pasutri Aremania yang meninggal dunia. Foto: Getty Images via BBC Indonesia dan Kompas.com. Kolase foto: moerni 

Baru Kali Pertama Nonton di Stadion, Anak Diselamatkan Polisi

Tragedi berdarah Kanjuruhan menyisakan sejuta kisah duka. Ratusan jiwa melayang. Ada orang tua yang harus berpisah dengan anak. Suami harus berpisah dengan istri. Kakak harus berpisah dengan adik. 

Salah satunya dirasakan oleh keluarga M Yulianton (40) dan istri Devi Ratna S (30). Serta anaknya M Alfiansyah (11). Pasangan suami istri Aremania ini meninggal dunia. Dalam tragedi Kanjuruhan. Hanya anaknya-M Alfiansyah yang selamat.

MALANG -- Moerni

Rumah duka di jalan Bareng Raya 2 G. RT 14 RW 8, Kota Malang, Jawa Timur ramai pelayat. Ada keluarga. Sanak saudara. Handai tolan. Hingga tetangga. Semua datang berduka. 

Memanjat doa. Untuk kepergian pasutri M Yulianton (40) dan Devi Ratna S (30). Yang meninggal dunia. Dalam tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan. Pasca-pertandingan Arema FC vs Persebaya. Sabtu (1/10/2022). Sementra anak semata wayang mereka. M Alfiansyah (11). Selamat dari insiden berdarah itu.

Doni (43), salah seorang keluarga korban bercerita. Seputar kejadian yang menimpa pasutri Yulianton dan Devi. Katanya, selain Yulianton dan Devi. Banyak warga sekitar yang turut pergi ke stadion. Untuk menyaksikan pertandingan Arema vs Persebaya. Tak hanya orang tua. Sejumlah anak-anakpun turut serta.

Ada sekitar 20 warga Bareng Raya. Yang menonton derbi Jatim pada kesempatan itu. Termasuk tiga anak kecil. Yang salah satunya adalah anak laki-laki Doni. Yang baru berusia 10 tahun. Ada juga anak perempuan tetangganya. Yang umurnya hampir sama dengan anak Doni.

Doni memperkirakan. Kedua korban meninggal dunia. Karena terdesak oleh suporter lain. Yang akan keluar. Hingga akhirnya menghirup gas air mata. Korban sempat dibawa ke RS Teja Husada. Kabupaten Malang. "Jenazah sampai rumah sekitar subuh." Kata Doni dikutip dari Kompas Minggu (2/10).

Sedangkan. Anak korban dapat selamat. Setelah meminta pertolongan ke polisi. "Kemungkinan saudara saya ini. Kemudian jatuh. Dari tangga tribun. Mukanya sudah membiru pucat. Anaknya minta bantuan. Ke polisi. Terus selamat," ceritanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline