Lihat ke Halaman Asli

LMK Kel Gedong Gelar Penyuluhan Penanggulangan Kenakalan Remaja

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

LMK Kel Gedong Gelar Penyuluhan Penanggulangan Kenakalan Remaja

Oleh : Maulana Muladi

Kenakalan remaja akhir akhir ini bukan lagi didasari oleh rasa iseng tetapi sudah mengarah pada tindakan kriminalitas. Sebut saja, tawuran pelajar, penyalahgunaan Narkoba dan perilaku seks bebas.Perilaku yang dinilai menyimpang ini mengundang keprihatinan berbagai pihak guna melakukan pencegahan dan pembinaan. Oleh karenanya, peran orang tua sangat diperlukan dalam mencegah maraknya kenakalan remaja.

Kesimpulan tersebut mengemuka dalam sebuah Penyuluhan Penanggulangan Kenakalan Remaja yang diselenggarakan LMK Kelurahan Gedong Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur di Aula Kelurahan Gedong (17/1/2015).

Dalam ceramah singkatnya, dr Gultom dari BPMPKB Provinsi DKI Jakarta menegaskan remaja Indonesia merupakan asset bangsa yang sangat besar. Namun seiring perkembangan zaman, remaja Indonesia menghadapi tantangan yang demikian berat. Sehingga potret remaja Indonesia saat ini lebih terbingkai pada aksi tawuran pelajar, perokok pemula, narkoba dan kekerasan remaja.

Dengan mengutip data dari PKBI, dr Gultom menegaskanbahwa remaja berusia 15-19 tahun dinyatakan positif mengidap HIV-AIDS, 1,5 juta remaja dari 3,2 juta pengguna Narkoba, 62,7 persen remaja melakukan prilaku seks yang beresiko dan 500 ribu remaja ( 20 persen dari 2,5 juta wanita)melakukan aborsi

“Semua hal itu menimbulkan kekhawatiran dan keperihatinan berbagai pihak. Remaja kita saat ini lebih terkenal dengan aksi tawuran, perokok, penikmat narkoba dan pelaku kekerasansesama remaja,” ujarnya.

Dokter Gultom yang aktif melakukan penelitian prilaku remaja menyarankan agar orang tua benar-benar berperan aktif dalam mengawasipergaulan buah hatinya yang berusia remaja. Karena prilaku menyimpang yang dilakukan remaja terjadi di luar rumah.

Hal yang sama juga ditegaskanAKBP Dra Fatimah MM dari Dit Binmas Mabes Polri. Menurutnya, prilaku remaja Indonesia saat ini sangat mengkhawatirkan. Prilaku yang awalnya mencoba-coba kini sudah berubah menjadi pelaku. Misalnya, soal penyalagunaan Narkoba. Awalnya, mereka menghisap rokok dulu. Kemudian mencoba jenis Narkoba lainnya, seperti ganja, shabu dan sebagai. Akibatnya, mereka jadi ketagihan dan menjadi pelaku penyalahgunaan narkoba.

Menurut perwira Polri ini, kenakalan remaja sebenarnya dapat dicegah oleh berbagai pihak, terutama orang tua. Caranya bangun komunikasi antar anak dan orang tua, bangun keluarga yang harmonis, tanamkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari, beri keteladanan, dorong kreasi yang positif dan edukatif , fasilitasi kegiatan positif bagi remaja dan kerjasama dengan pihak terkait.

Pembicara terakhir dalam penyuluhan ini adalah Damas A, psikolog RSPAD Gatot Subroto. Menurutnya, membangun komunikasi dalam keluarga merupakan salah satu cara dalam menanggulangi kenakalan yang dilakukan kalangan remaja. Kaum remaja perlu didengar suara dan keinginannya. Dan orang tua diharapkan mampu memberikan solusi mengatasi permasalahan yang dihadapi remaja.

Kegiatan yang diprakarsai oleh LMK Kelurahan Gedong ini diakhiri dengan pemutaran film tentang bahaya laten Narkoba. “Saya berharap kegiatan yang menjadi program LMK Gedong ini dapat memberikan wawasan pada masyarakat, terutama kaum remaja,” ujar Endang Subarna, Ketua LMK Kelurahan Gedong. (maulana muladi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline