Lihat ke Halaman Asli

Muhibuddin Aifa

Wiraswasta

Kereta Api Terakhir

Diperbarui: 18 Juli 2020   23:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

wikiwand.com

Gerbong kereta api tua berbalut semak belukar, Sisa-sisa Rel tua itu, stasiun yang tak bertuan, Kala itu stasiun disasaki penumpang, Sebagai satu-satunya harapan menuju tujuan

Dulunya di stasiun itu kau berjanji, Untuk bertemu denganku pertama kalinya, Stasiun itu mengantarkan cintaku padamu, Tak mungkin aku melupakan kenangan itu.

Kerata api terakhir dari Koeta Raja, Mengantarkanku pada pertemuan manis, Denganmu dara Jelita bermata coklat, Selaksa kenangan yang tak lekang dari ingatanku, Padamu istriku yang telah mendahuluiku

Hari ini aku kestasiun itu lagi, untuk kesekian kalinya, Hanya sekedar merawat ingatanku tentangmu, Dibawah langit jingga aku kembali membaca "Kereta Api Koeta Raja 1874 s.d 1982"

Banda Aceh, 15 Juli 2020

Moehib Aifa : Mengenang Kerata Api Aceh yang pernah berjaya dimasanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline