Lihat ke Halaman Asli

Moehammad Abdoe

Sastrawan Indonesia

Monokrom (Puisi Koran Tempo 2022)

Diperbarui: 19 Januari 2023   23:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Lalu matahari menyala di laut Timur ArafuraA

ku masih mengenalmu sebagai saudara kembar Sugriwo-Subali; seperti kisah di sebuah cerpen milik seorang dalang edan; Yanusa Nugroho


: Tapi kenapa kau justru memilih duduk serupa patung arca di depan hakim

Seorang gadis SMA perutnya tengah hamil-kebingungan mencari siapa bapaknya;
Menelusuri sepanjang rel, memasuki gang-gang sempit pemakaman, dan ruang diskotek-sebagaimana dulu kau dan saudaramu menghabiskan malam panjang di sana

Sebuah bintang subuh kemudian masih tampak berzikir di kedipannya
Udara basah menyusupi tulang-tulangmu di balik jeruji besi

: Demi tuak yang telah kuminum kala itu; aku sungguh tidak berbuat dosa, katamu suatu ketika kepada hakim di ruang persidangan
: Kau telah berdusta

Gema lolongan anjing terdengar begitu pekak dari toa di masjid
Dua-tiga botol arak sedang menenggelamkan logika saudaramu

Jakarta, 23 Maret 2022

Moehammad Abdoe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline