Lihat ke Halaman Asli

Tanah Sengketa

Diperbarui: 5 Februari 2022   09:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

selamat pagi pondok bambu

tubuhmu yang malang, rumah reyot, tembok tua

dan untuk orang-orang segolonganku

di sekitar Semen Jakarta

betapa gerimis dan sungai

amis nyeri

mengalir dari atap rumahmu yang bocor

jemuran mimpi dari kerak tembok yang lembap

"kau, hanya menambalnya dengan daki kotor di tubuhmu"

seorang wanita kemudian berlutut di depan pintu

seraya menangis berderai-derai

memegang surat

lalu berteriak kepadamu:

"tanah mana lagi yang tuan inginkan"

(Jakarta, 4 Februari 2022)



Moehammad Abdoe



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline