Lihat ke Halaman Asli

Ketika Awal Jumpa

Diperbarui: 12 Oktober 2020   07:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sebermula hanyalah cahaya
sebagaimana ketika lembayung fajar menempel pada ruas daun
embun cintaku kemudian semakin berkilau serupa emas
meliputi batas sukma yang terbit menebarkan duri mawar

merengkuh setiap jarak pandang
selayang harum tubuhmu menorehkan banyak luka
upaya merayu malam
dari kebisuan mantra seorang pertapa

yang terbenam di kedalaman jiwa
ceruk dada yang bersolek ke tepian mata
menyeka jejak noda kembaraku
isyarat terkubur seribu

Kediri, 30 September 2020.  

Moehammad Abdoe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline