kerja, kerja, kerja
bukan:
berpikir, berkonsep dan ujicoba
69 tahun sejak kemerdakaan, tentulah sudah banyak konsep yang dihasilkan dari orang-orang pintar di negeri ini untuk berbagai sektor dan berbagai bidang. konsep tersebut pun telah menjadi beberapa blue print dengan milestone-milestone yang meyakinkan untuk sampai pada impian yang diharapkan. namun belum putus waktu yang diaharapkan mencukupi, target impian yang diharapkan belum terwujud juga, bahkan beberapa diantaranya semakin amburadul dan digerogoti.
menengok penunjukkan menteri perikanan dan kelautan dan memperhatikan hasil dari sektor perikanan dan hasil laut, semestinya ada kecocokan antara subyek dan obyek, antara regulator dan yang diurusnya, antara leader dan followernya, antara mercusuar dan kapalnya. pesan pembangunan kesejahteraan manusia dan pembangunan ekonomi kerakyatan betul-betul tersampaikan melalui menteri yang telah terbukti bangkit dari bawah, menjadi role model dari rakyat yang akan diurusnya (7,87 juta orang atau 25,14 persen dari total penduduk miskin Indonesia 2011, http://jakarta.kompasiana.com/sosial-budaya/2012/04/26/nelayan-indonesia-452640.html). permasalahan perikanan dan nelayan, masih seputar metode tangkap yang tradisional dan sistem penjualannya yang masih dikuasai tengkulak (http://ejournal.uwks.ac.id/myfiles/201207081310382587/12.pdf).
keberhasilan pemimpin yang telah menapaki jalan yang sama dari bawah terbukti efektif menjadi penggerak folloernya. lihat saja leader di MLM dan leader di agen asuransi, mereka terus memompa dan memotivasi semangat berusaha dengan bukti dan kerja keras. jalan telah ditunjukkan dan followernya tinggal mengikuti jalan benar yang telah dilalui walaupun dengan tantangan dan cobaan yang harus dihadapi tetapi menuju impian dapat menjadi nyata.
saya berharap pembangunan kesejahteraan masyarakat di sektor perikanan dan pembangunan ekonomi kerakyatan dapat mendorong peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan 8 juta penduduk Indonesia sehingga dapat mengurangi 25% penduduk miskin.
harapan saya, para nelayan dimudahkan dan diarahkan dalam penangkapan ikan yang profesional dan memperhatikan lingkungan, tempat pelelangan ikan yang modern dan menarik bahkan bagi masyarakat umum dapat membeli langsung sambil berwisata bahari mencari ikan segar dengan menyediakan retail shop, selain fasilitas utama bagi distributor ikan dan pengusaha perikanan. pantai nelayan ditata dan dipercantik, difasilitasi juga untuk masyarakat umum sehingga muncul kegiatan ekonomi baru untuk mengisi disaat laut sedang tidak bersahabat, sedang merekondisi dirinya bagi keberlangsungan hidup para nelayan sendiri. memang alam telah mempunyai ritme untuk memberikan hasil maksimal bagi manusia, sudah selayaknya manusia bersahabat dalam berinterkasi dengan laut agar maksimal memberi manfaat.
...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H