Lab Misterius Kota Vanes
Laboratorium terbesar dikota tersebut. Prof. Jen itulah sapaan yang kerap kali
digunakan oleh beliau hingga terkenal dengan sapaan tersebut (Prof Jen). Karen
punya IQ yang tinggi hingga ia telah menciptakan beberapa robot yang telah
dijualbelikan dengan perusahaan/pabrik besar lainnya dikota Vanes, bahkan alat
ciptaanya juga kini masuk rekor dunia hingga sudah diekspor keluar negara lainya.
Walau demikain, bagi seorang prof Jen hasil itu belum memuaskan. hingga akhirnya
ia memutuskan untuk mencoba hal baru, menciptakan alat baru. Dia selalu
menggembara kemana-mana untuk menemukan sebuah penelitian barunya, hampir
seluruh sudut kota dinegaranya itu ia jelajahi, bahkan keluar negeri iapun
mencobanya, namun kurang lebih 4 tahun penjelajahannya hasilnya sia-sia.
Suatu malam ia termenung "Kemana lagi ya harus aku jelajahi untuk menemukan
sesuatu, mengapa aku tidak mencoba menjelajahi hutan atau pegunugan siapa tahu
disana ada solusinya, bisa dari tumbuhan atau binatang liar". selepas bergumam dalam
hati prof Jen langsung beristirahat agar esok hari bisa memulai penjelajahan ketengah
hutan kota vanes, yakni hutan rimba yang dijuluki oleh warga kampung Wera, sebuah
kampung ditepi hutan tersebut sebagai hutan keramat atau hutan jelmaan. Entah
karena jarang tersentuh tangan nista manusia, ataukah karena menyimpan banyak
misteri disana. dikarenakan demikian sehingga siapapun takut menjelajahi hutan
tersebut, karena dilarang keras oleh tokoh adat kampung Wera itu sendiri dengan
berbagai alasan seperti akan tersesatlah, akan bertemu dengan penunggu hutan yang
sangat mematikanlah, akan terkutuk jadi pohon dan lain sebagainya, yang merupakan
kampung penunggu hutan.
Mengingat hal itu Prof Jen yang sudah tidak sabar lagi mencari jalan lain untuk
bisa masuk kehutan keramat itu tanpa harus melewati kampung Wera, ia menemukan
jalan bagian utara. Namun ia berubah pikiran saat hendak masuk kehutan keramat ini,
ia urungkan niatnya,, ia kembali ke kota disana ia mengajak dua orang rekan kerjanya
dan juga seorang dokter yang juga adalah rekan bisnisnya, yang selalu membantu
hasil penelitiannya selama ini. Dengan muluk-muluk merayu ketiga rekannya dengan
bayaran mahal jika mau menemaninya menjelajahi hutan itu, bukan karena takut tapi
karena ada sesuatu rencana yang ingin dijalankan. Karena berjanji akan membayar
mereka dengan cukup tinggi jika mereka berhasil menemukan sesuatu maka ketiga
temannya bersedia untuk menjelajahi hutan bersama Prof Jen. Berselang dua hari
kemudian tiba saatnya mereka berangkat, bukan hanya berempat tapi mereka
berjumlah 6 orang yakni dengan seorang sopir dari prof Jen dan satu lainya adalah
asistennya sendiri.
Karena arah menuju hutan keramat sudah disurvei oleh prof Jen, sehingga mereka
tidak kesulitan untuk sampai kesana. butuh waktu kurang lebih 6 setengaj jam untuk
sampai disana. Dalam perjalana mereka tak menemukan atau bertemu dengan apapun.
hutan itu sepi tak ada suara apapun, hingga akhirnya mereka dikejutkan oleh sebuah
suara aneh, mereka mencoba menghiraukan dan terus melaju. tiba-tiba mobil yng
mereka tumpangi mogok dimana hari mulai gelap dihiasi kabut tebal dari lereng
gunung batu tua yang sudah tak jaih dari arah mereka berhenti. Saat merekan hendak
memeriksa mobil, suara yang tadi semakin aneh dan semakin dekat dengan tempat
mereka berhenti. mereka mencoba menyalakan senter tapi tak ada apa-apa hanya ada
beberapa kelelawar yang berterbangan dari pohon-pohon besar disekitar mereka. hari
semakin gelap mobil tak kujung membaik, hingga mereka memutuskan
untuk beristirahat satu malam disitu. mereka bukan cuma membawa bekal tapi ada berbagai
macam alat penelitian yang dibawa disana. Malam itu mereka berenam bermalam
ditengah perjalanan itu, setelah mereka makan malam bersama mereka mulai
beristirahat, saat beristirahat disitulah mereka mula diganggu lagi oleh suara aneh tadi
yang seprtinya telah mengikuti mereka kurang lebih 3 kilo meter setelah mereka
memasuki area hutan keramat itu. Rupanya itu adalah makluk aneh, makhluk
penggangu manusia, sehingga mereka mulai merasakan kejanggalan disana, mereka
diserang oleh makhluk yang tak berwujud itu. Hingga akhirnya asisten dati Prof Jen
lah yang menjadi korban kebuasan makhluk itu. namun anehnya mereka kehilangan
mayat/tubuh asisten prof Jen, karena ketakutan mereka berlari tak menghiraukan
mobil dan semua isi dari mobil itu. Mereka kehilangan arah dan mereka tersesat.
Karena mereka tidak terpisah, maka merrka memutuskan untuk mencari jalan
keluar, dalam pencarian jalan itu mereka menemukan sebuah lubang raksasa bawah
tanah, "Coba lihat itu ada lubang besar disana, ayo kita kesana siapa tahu ada
petunjuk". kata Prof Jen kepada rekan-reknnya, "Ayo". jawab dokter tua itu.
"Tunggu" tiba-tiba langkah kaki mereka terhenti karen teriakan Prof Jen, "Apa ini,
coba lihat". kata Prof Jen lagi yang kelihatannya ia sedang menemukan sesuatu,
ditelitinya secara saksama dengan menggunakan kata pembesar yang dibawanya,
sesuatu itu seperti lendir, berwarna hitam dan menggimpal diatas sebuah batu tepat
didepan lubang itu. karena masih penasaran Prof Jen mengambil sebuah toples
ditasnya dan memasukan gumpalan lendir tadi dengan maksud mau dibawa pulang
untuk diteliti lebih dalam lagi. Setelah itu, mereka menuju lubang tadi, rupanya itu
gua dibawa lereng gunung itu. Mereka memasuki gua itu dan ingin melihat keadaan
didalam gua. tidak ada apa-apa didalam jadi untuk sementara mereka berniat tinggal
untuk sementara waktu sampai mereka menemukan jalan pulang. Didalam gua itu
dengan berbagai alat yang berhasil dibawa sampai disana, Prof Jen dan rekanrekannya memcoba melakukan penelitian terhadap gumpalan lendir hitam itu, dari
hasil pemeriksaan mereka berasumsi bahwa gumpalan lendir itu, adalah darah
manusia, dengan berbagai cara dan IQ nya Prof bermaksud untuk menghidupakan
robot -robot ciptaannya layaknya manusia.dengan hasil temuannya itu. Setelah 4
malam 3 hari mereka tinggal disana (dalam gua) akhirnya mereka menemukan jalan
pulang dan mereka pulang dengan membawa benda itu, setelah sampai di Labnya,
Prof Jen langsung beraksi, memakan waktu 13 hari akhinya ia mmpi menghidupkan
salah satu robotnya layaknya manusia, bisa bicara. Karena belum puas ia mencobanya
lagi pada sebuah boneka kecil dan itupun berhasil. Boneka itu hidup layaknya
manusia, bisa bicara, makan bahkan melakukan aktivitas layaknya manusia, hal itu
dirahasiakan oleh mereka berlima tak ada yang tahu. kini mereka bertambah 1 orang
lagi yakni si boneka hidup itu.
Suatu hari Prof Jen punya niat lebih dengan satu penumuannya itu, ia
mengutarakan pendapatnya pada rekan-rekannya, awanya mereka menolak tawaran
Prof Jen, karena dianggap itu tak masuk akal. "mana mungkin mayat maw dihidupkan
kembali, untuk apa, paling nanti jadinya zombie". kata salah satu rekannya, "dicoba
dulu, kalau berhasil pasti kita pemecah rekor dunianya kan, bisa menghidupkan
kembali manusia, benarkan".
Mereka setuju dengan kerja gila si Prof itu, mereka mencoba mencari mayat
ketempat pemakaman, namun tidak berhasil karena mayat-mayat disana dijaga ketat
oleh kerabat. hingga mereka mencoba mengunjugi rumah sakit yang ada disekitar tapi
selalu gagal juga. Terus gagal dan gagal lagi upaya mereka untuk mengambil mayat,
karena memakan waktu sudah cukup banyak hingga akhirnya Prof Jen mulai kesal
dan mencoba mencari cara, akhirnya timbul niat jahat dalam pikirannya. Ia mencoba merekrut pegawai baru diLabnya, untuk menjadikan kelinci percobaannya. Dua hari
berselang, seoranhmg gadis muda mencoba melamar disana, karena selain sesuai
dengan latar belakang pendidikannya gajinya juga fantastik, disana dia langsung
diterima dan langsung diperintah untuk bekerja hari itu juga. Minggu pertama semua
berjalan lancar, layaknya sebuah Lab yang baik-baik saja, namun masuk minggu
kedua suasana berbeda, ketika niat jahat dihati Si Prof tua itu sudah meronta-ronta. ia
menghasut rekan-rekannyan untuk mengikuti niat jahatny, pada hari itu, tepat hari ke
9 gadis itu bekerja, di dibunuh oleh boneka hidup suruhan pemiliknya yakni prof Jen
da dibantu oleh prof Jen dan rekan-rekannya. Setelah gadis itu mati, mereka
menggunakan mayat gadis itu sebagai percobaan ketiga, awalnya berjalan sesuai
rencana, namun setelah bangkit dan berjalan disitulah terjadi penyerangan brutal dari
mayat gadis itu, ternyata mayat gadis itu menjadi zombie, seperti yang diketakan
rekannya waktu itu, mereka semua diserang termasuk boneka hidup itu, hingga
mereka semua menjadi zombie da mnyerang kota Vanes yang awalnya baik-baik saja.
Banyak korban yang berjatuhan di kota tua itu, polisi dan pihak lainnya berusaha
mencari informsi mengenai kedatangan zombie itu, usut punya usut ternyata pemilik
Lab itu yakni Prof Jenlah ulah dari semua ini, dialah pencipta zombie itu dengan
penemuannya yang adalah darah dari hantu (kutilanak) penunggu hutan keramat itu
dan Lab itu kemudian di bumi hanguskan oleh massa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H