Seorang pedagang mie ayam bernama Ibu Siti yang usahanya sudah berjalan selama 20 tahun. Rabu 20/10 saya mewawancarai Ibu Siti berkaitan dengan usahanya. Awal berdirinya usaha tersebut, karena hobi Ibu Siti yang suka makan mie ayam.
Lama-kelamaan Ibu Siti mulai mempelajari cara pembuatannya dan akhirnya tahun 2000, Ibu Siti dan suami mulai membuka usaha warung mie ayam yang berlokasi di Jalan Banten.
Modal awal Ibu Siti berjualan sebesar Rp.4.000.000. Pendapatan yang dihasilkan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya pendidikan anaknya.
Adapun kendala dan tantangan dalam berusaha yaitu kenaikan harga bahan-bahan,sementara harga jual tetap. Tetapi Ibu Siti bisa mengatasinya ,pada saat harga stabil dia menstock bahan-bahan yang dibutuhkan,sehingga mengurangi kerugian saat harga mulai melambung tinggi.
Dalam proses pembuatan mie ayam Ibu Siti tidak menggunakan bahan pengawet dan pengenyal jadi semuanya halal. Ibu Siti mengatasi persaingan dengan memberikan diskon pada akhir pekan kepada pelanggan.
Dengan keadaan pandemi sekarang ini penjualan Ibu Diti menurun dengan pendapatan per bulan Rp.1.000.000,sebelum pandemi penghasilan per bulan Rp. 4.000.000. Harapan ibu siti ke depannya semoga usahanya makin maju dan bisa membuka cabang dimana-mana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H