Lihat ke Halaman Asli

Usaha Warung Mie Ayam di Masa Pandemi

Diperbarui: 11 November 2021   00:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seorang pedagang mie ayam bernama Ibu Siti yang usahanya sudah berjalan selama 20 tahun. Rabu 20/10 saya mewawancarai Ibu Siti berkaitan dengan usahanya. Awal berdirinya usaha tersebut, karena hobi Ibu Siti yang suka makan mie ayam. 

Lama-kelamaan Ibu Siti mulai mempelajari cara pembuatannya dan akhirnya tahun 2000, Ibu Siti dan suami mulai  membuka usaha warung mie ayam yang berlokasi di Jalan Banten. 

Modal awal Ibu Siti berjualan sebesar Rp.4.000.000. Pendapatan yang dihasilkan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya pendidikan anaknya. 

Adapun kendala dan tantangan dalam berusaha yaitu kenaikan harga bahan-bahan,sementara harga jual tetap. Tetapi Ibu Siti bisa mengatasinya ,pada saat harga stabil dia menstock bahan-bahan yang dibutuhkan,sehingga mengurangi kerugian saat harga mulai melambung tinggi.

Dalam proses pembuatan mie ayam Ibu Siti tidak menggunakan bahan pengawet  dan pengenyal jadi semuanya halal. Ibu Siti mengatasi persaingan dengan memberikan diskon pada akhir pekan kepada pelanggan. 

Dengan keadaan pandemi sekarang ini penjualan Ibu Diti menurun dengan pendapatan per bulan Rp.1.000.000,sebelum pandemi penghasilan per bulan Rp. 4.000.000. Harapan ibu siti ke depannya semoga usahanya makin maju dan bisa membuka cabang dimana-mana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline