Lihat ke Halaman Asli

Pena Biru

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pena biru kesukaanku

Kini mulai menari dengan riang gembira

Di atas lembaran putih kelabu

Yang tak bercorak.

Pena biruku,

Pun terbawa arus

Dari hulu pertemuan hingga ke hilir perpisahan

Mengukir cerita, kisah, dan pengalaman yang tersimpan utuh dalam trambesi merah kecil

Pena biruku,

Yang melibatkan akau dalam momentum sejarah baru

Yang menghantarkan aku ke dalam palung kebersamaan

Bahkan memaksaku untuk menguraikan arti solidaritas keluarga

Pena biruku,

Mengukir ratusan nama baru yang begitu berarti

Canda tawa, riang gembira, bahkan pilu dan kesedihan pun ikut terukir

Kasih sayang, cinta, kerinduan menjadi bagian dari tinta pena ini

Pena biru,

Oh... pena biru kesukaanku

Teruslah menari dengan riangmu

Hingga aksara pengharapan ini kan menghantarkanmu kembali pada lembar putih ini.

Persembahan untuk saudara-saudaraku, PLS UNIB dan IMADIKLUS (UNPATI dan UPI)

@ ching ali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline