Lihat ke Halaman Asli

Mengubah Sampah di Sumbawa Barat Menjadi Berkah

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14224493721076499259

Latar Belakang dengan adanya Undang-Undang RI no 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah di Indonesia.Jadi undang-undang ini mengatur tentang pengelolaan sampah, pembagian kewenangan dan penyelenggaraannya. UU ini juga ditindaklanjuti dengan PP tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan sejenisnya. Disusul dengan paradigma baru Pengolahan Sampah


  1. Pencegahan
  2. Pengurangan
  3. Penggunaan Kembali
  4. Daur Ulang
  5. Pemanfaatan Energi
  6. Pembuangan Akhir sampai Peraturan Menteri Negara Lingungan Hidup tentang Pedoman Pelaksanaan R3 (Reduce,Reuse dan Recycle) melalui Bank Sampah.

Dengan adanya #NewmontBootcamp perjalanan Bootcamp di Sumbawa Barat sangat memberikan manfaat yang besar bagi saya dan teman – teman saya apalagi kami berkesempatan langsung mengunjungi “Bank Sampah Lakmus” di Desa Maluk Kabupaten. Sumbawa Barat, NTB. Tahukah kamu apa itu Bank Sampah? Apakah konsepnya sama dengan menabung uang di Bank? Atau cuman tuker doang sampah gitu dengan uang? jangan ikut pusing dulu, mari kita bahas :)



[caption id="attachment_366453" align="aligncenter" width="364" caption="Kunjungan ke Bank Sampah Lakmus"][/caption]

Ketika sampai di Bank Sampah saya langsung penasaran apakah memang benar adanya Bank Sampah bisa menjadikan berkah kepada nasabahnya dan tentu bukan itu saja semua sampahnya pun bukan sembarang sampah, namun pemilahan sampah berdasarkan jenis dan familinya untuk menaikan harga jual sampah itu sendiri.

Nah ini beberapa jenis sampah yang diterima Bank Sampah Lakmus

[caption id="attachment_366455" align="aligncenter" width="488" caption="Jenis Sampah yang diterima Bank Sampah Lakmus"]

1422450304647810529

[/caption]

Lalu bagaimana proses menabung sampah ini

[caption id="attachment_366454" align="aligncenter" width="320" caption="Resepsionis Bank Sampah Lakmus (mungkin dia kaget ketika peserta Bootcamp antusias sekali untuk menggeledah semua informasi dari Bank Sampah Lakmus.hhe)"]

14224500812128599501

[/caption]

Mau Menabung Sampah:

Pertama-tama kita harus mengetahui ketentuan menabung sampah dan jenis sampah yang dapat ditabung adalah kelompok kertas (koran, majalah, HVS, dan buku tulis bekas) sampah yang akan dipilah berdasarkan jenis dan familinya, karena beda jenis sampah (materinya), beda pula harga jualnya karena harga sampah dihitung per Kilogram, harga ditetapkan oleh BSL mengacu ke harga pasar karena harga beli sampah BSL dapat berubah sewaktu-waktu dan akan diberitahukan kepada nasabah.

Contohnya Harga plastik yang kotor dan bersih saja berbeda, apalagi jika materi kaleng dan alumunium seperti (Panci, Wajam, Kaleng Minuman) yang ditabung, lebih berbeda lagi. Lalu sampah-sampah ditimbang, dan saldo sampah akan dicatat di buku yang betul-betul mirip selayaknya buku tabungan atau bisa juga kita melihat seperti tabungan SD kita.hhe Setelah itu “nasabah” bisa memilih, apakah hasil dari sampah tadi mau ditabung dulu atau langsung dicairkan dalam bentuk cash, oh iya tabungan dapat diambil oleh nasabah dengan saldo tabungan minimal Rp. 25.000,- bisa juga kita tukarkan dalam bentuk pulsa (jadi bisa sering teleponan sama si Doi).

[caption id="attachment_366459" align="aligncenter" width="364" caption="Pulsana Pulsana "]

1422452064184507810

[/caption]

Jika ditabung, maka harga yang ditawarkan Bank Sampah lebih mahal. Makin rajin menabunglah, maka makin besar point yang kita dapat ditukarkan dengan voucher, tas, sampai handphone! Maka daripada itu kebanyakan dari nasabah memilih untuk menabung bahkan katanya saldo anak-anak di sana sudah mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah daripada orang tuanya. 8))

Bank Sampah Lakmus (BSL) menyediakan beberapa jenis tabungan berupa Tabungan Sembako, Tabungan Hari Raya, Tabungan Pendidikan dan Tabungan Sosial. BSL dapat melakukan penjemputan/pengambilan sampah nasabah, jika berat sampah lebih dari 35kg atau volume sampah lebih dari 2 karung. Manfaatnya juga besar sekali bisa mengurangi jumlah sampah yang terbuang ke TPA dan mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan sampah terhadap lingkungan. Mari Buka Mata Kalian renungilah apalagi yang di kota-kota besar seperti Jakarta dampaknya itu sangat saya rasakan maksudnya merakasan dampak negatifnya dari sampah yang bisa merusak ekosistem lingkungan di sekitarnya di Jakarta saya pernah lihat Bank Sampah yang dekat dengan shelter Halimun mungkin diantara kalian sudah ada yang mengunjunginya? kalo ada share dong ceritanya.hhe

Dan yang terakhir Mari Lakukan Pemilihan Sampah:

Ada reward dari pengumpulan/pemilahan poin di BSL karena ini salah satu program CSR Newmont. Nantinya, sampah-sampah tersebut akan diolah. Saya lihat-lihat, ada juga kerajinan-kerajinan hasil ibu PKK yang terpampang dilemari BSL dari sampah plastik yang dijual dengan harga bersaing, dan juga ada halaman yang ditanami dengan sayur-sayuran organik yang diniatkan untuk konsumsi pribadi.

Semoga tulisan ini menjadikan manfaat bagi orang-orang yang mau mengubah pola pikirnya bahwa sampah juga bisa jadi uang lho :)

Sebagai penyemangat inilah tagline Bank Sampah Lakmus: From Trash to Cash! #Cihuyyy




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline