Grup kawan-kawan di kampus mendadak rame, ada sebuah pembahasan yang asyik di perbincangkan. Awalnya memang membahas yang ringan-ringan saja, setelah itu merembet ke dunia investasi. Investasi memang dulu terdengar agak susah dan punya uang banyak. Sekarang investasi mudah dan aman.
Banyak pilihan investasi yang memberikan tawaran pengembalian secara berlebih bahkan membuat uang bekerja untuk kita. Pengembalian dengan jumlah yang banyak tentu juga ada resiko besar yang akan di tanggung bila portofolio (catatan investasi yang akan di pilih).
Dikutip dari Merdeka. Com (Link 1) Pertumbuhan investor muda pun naik signifikan sejak 2015 hingga kini tahun 2020. Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa usia di bawah 40 tahun memiliki rasio paling banyak yakni 70 persen. 30 persen sisanya di atas usia 40 tahun -- ujar Hasan Fawzi (Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia). Gencarnya promosi dan pelatihan yang digalakkan menjadi bagian penting meningkatnya pemahaman masyarakat akan mudahnya ber investasi.
Meskipun sudah banyak buku, seminar atau pelatihan yang diadakan masih saja banyak yang belum memahami dasar berinvestasi saham. Pada akhirnya munculah kasus "menitipkan uang" di teman atau perusahaan agar investasi sahamnya bisa cuan terus meski ada biaya "admin". Pemahaman dasar berinvestasi dan mengenal sistem saham berjalan menjadi penting agar tak terjerumus berinvestasi dengan iming-iming modal besar tapi tanpa kejelasan yang tak berujung.
Saya sebagai pemula sudah cukup lama belajar mengenai saham dan polanya. Memahami sedikit demi sedikit beberapa kosakata yang sering ada di beberapa aplikasi saham. Salah satu alat belajar yang memang penting saat ini mendownload beberapa aplikasi yang bisa langsung mengerti pergerakan saham ihsg atau emiten yang ada. Aplikasi penting yang mungkin jadi rekomendasi saya adalah Stockbit, RTI Business dan IPOT.
Beberapa teman di grup bahkan sudah memiliki emiten yang termasuk emiten bagus di LQ45 (memiliki nilai kapitalisasi pasar tertinggi selama 12 bulan). Rekan saya juga menyampaikan di dalam berinvestasi saham tak bisa harus selalu "cuan" atau menguntungkan bisa juga rugi. Kerugian inilah yang menjadi poin untuk selalu belajar dalam menganalisis setiap pergerakan emiten saham. Apakah bisa dijual atau di tahan dulu?. Semua kembali ke niat awal berinvestasi dan resiko yang akan diambil jika memilih saham sebagai investasi.
Terkadang memang memiliki saham sangat keren. Ya iya lah kan kita punya bagian penting dari perusahaan itu. Tapi saham tak bisa stabil dan akan selalu mendapatkan keuntungan dalam waktu yang cepat. Insting dan pengetahuan menjadi bagian penting yang harus selalu di asah bila bermain saham.
Tapi ingat juga pondasi investasi juga penting, bila semua uang anda di taruh dalam satu basket yang sama bila rusak maka akan hilang semua. Seperti ilustrasi yang mungkin sangat sederhana yakni bila kita meletakkan semua telur dalam satu keranjang maka bila basket tersebut jatuh maka rusak semua. Berbanding terbalik bila satu telur diletakkan di berbeda tempat maka peluang kesedihan kehilangan satu telur tak apa karena masih ada telur lain.
Bila kamu sudah mantap siap dan paham ilmu bermain saham silahkan di lanjut. Ilmu tanpa aksi akan sia-sia. Memang menyelam perlu mencoba tapi alangkah baiknya bila belajar dengan keadaan yang mudah di jangkan yakni dengan menggunakan modal yang rendah minimal 100 ribu. Yuk bermain bermain saham. Mencoba dengan 100 ribu apasalahnya, nanti kalau berhasil dan beruntung bolehlah di naikkan.
Sumber :