Lihat ke Halaman Asli

Kanker dan Pengobatannya

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seputar Kanker

Saya kira tidak sedikit orang yang belum mengetahui bagaiman sebenarnya kanker itu terjadi dan terapi apa yang cocok untuk penderita kanker(?) mungkin anda salah satu orang yang sangat memerlukan informasi mengenai kanker tersebut. Biasanya informasi kanker sangat diperlukan manakala ada diantara keluarga, sahabat, atau orang yang kita kenal menderita gejala kanker tersebut.

Sebenarnya tulisan ini hanya sekedar ringkasan dari apa yang saya tonton di film dokumenteri berjudul The Cacer Report (healthwyze.org). Saya kira info seputar kanker ini masih sangat diperlukan untuk disebarkan ke masyarakat umum mengingat masih terdapat kesalahpahaman mengenai penyebab dan therapy nya khususnya terapy secara kimiawi pabrik.

Dilaporkan bahwa kepentingan-kepentingan perusahaan farmasi global telah menyembunyikan bagaimana sebenarnya terapi pengobatan gejala kanker tersebut yang aman dan tepat.

Secara singkat dari apa yg saya tonton meninformasikan:

1. Sekilas sejarah kanker dan fakta perkembangannya

Kanker sudah dikenal sejak jaman kuno masa romawi namun sangat kecil sekali orang-orang yg mengalami gejala kanker. Mengingat kanker adalah gejala natural dari sel tubuh untuk mempertahankan diri dari kematian. Namun setelah terjadi revolusi industri kasus gejala kanker ini menjadi phenomena yang cukup penting terutama setelah kehadiran bahan-bahan kimia untuk indutri bahan makanan dan pertanian. Sebenarnya dari sejarah kemunculan gejala kanker sampai menjadi phenomena dan bahkan mewabah kita bisa mengambil pelajaran akan berbahayanya bahan-bahan kimiawi (pabrik) terhadap kesehatan manusia.

Berikut fakta-faktanya:

-Satu dokumen penting senat Amerika no. 264 menjelaskan perihal penggunaan baha-bahan kimiawi di sektor pertanian +/-: "fakta menghawatirkan bahwa makanan (sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian) sudah tumbuh berjuta-juta hektar namun keberadaannya tidak mengandung giji/mineral yang cukup, berapapun banyaknya yang kita konsumsi"

-Perkembangan kanker di Amerika saat ini sampai 41% baik yang menderita atau berpotensi terhadap kanker. Pada tahun 1900 hanya terdapat 1 orang penderita kanker dari 25 orang, saat ini di Amerika panderita kanker meningkat menjadi 1 dari 4 orang dan kematian penderita kanker dilaporkan sebenarnya karena obat-obatan kimiawi (khemotherapy) dan atau radiasi radioaktive.

2. Bahan kimia dan kanker

Beberap bahan kimia yang dikenal pencetus sel kanker tubuh adalah klorin biasanya terdapat pada air minum (mungkin karena proses penjernihannya tdk terbebas dari kontaminant bahan kimia), floride, dls diceritakan pula bahan makanan saat ini yang diproduksi pabrik sangat rentan dari bahan-bahan tambahan pencetus sel kanker tersebut.

Sebenarnya dokumenteri tentang kanker tersbut secara gamblang menjelaskan peran kimiawisasi di bidang makanan dan obat-obatan sebagai pencetus utama terjadinya gejalan kanker tersebut. Dokumenteri tersebut telah `menelanjangi` keberadaan FDA (BPOM Amerika) dan perusaan farmasi Rockefeller sebagai lembaga yang cukup bertanggung jawab menyebarkan penyakit kanker tersebut. Hal ini bukan berarti asal menuduh namun diperkuat dari fakta sejarah kasus-kasus masa lalu s.d kekinian telah menunjukkan arah kuat hal tersebut (kapitalisasi obat dan makanan).

Begini ceritanya:

Pertama muncul yayasan (foundation) Rochefeller thn 1913 di ikuti oleh kemunculan FDA (asalnya departement kimia saja) yang menyokong penuh misi kimiawisasi bidang obat dan makanan di Amerika, misi dari perusaan farmasi ini tentu adalah misi dagang yang prospektif dengan mengembangkan obat-obat kimiawi melalui pembukaan/pendirian berbagai sekolah-jurusan farmasi di seluruh Amerika, ada salah satu testimoni penting yang menguatkan hubungan FDA dengan perusahaan farmasi AS adalah dari mantan komisaris FDA: "FDA melindungi industri Farmasi besar, dengan memberikan penghargaan dan perlindungan dari pemerintah untuk menghalau mereka yang mengancam industri tersebut. orang-orang menyangka FDA telah melindungi mereka padahal tidak, apa yang FDA lakukan dan apa yang orang-orang pikirkan ini sangat berbeda seperti bedanya siang dan malam".

Fakta kapitalisasi bidang obat dan makanan semakin terlihat setelah beberapa kasus ilmuwan bidang kedokteran yang hasil risetnya di sembunyikan walau meraih hadiah nobel. Bahkan salah satu ilmuwan yang mengembangkan terapi non-kimiawi Dr. Harry Hoxsey pada tahun 60-an telah di mejahijaukan sampai lebih dari 100 kali dikarenakan pengembangan terapinya yang dianggap bohong hingga beliau akhirnya meninggalkan Amerika menuju ke Mexico untuk mengembangkan di sana namun pasien kanker dari amerika banyak juga yang masih setia mengikuti terapinya walau diceritakan bahwa beliau sempat mendapat terror para seniper. Kasus ini sempat diabadikan seorang penulis dalam sebuah buku berjudul "when healing becomes a crime"

3. Terapy kanker secar kimiawi

- Hasil penelitian Dr. Hardin Jones Univ California, Berkeley menyebutkan: korban kanker yang diberi terapi non kimiawi memiliki harapan hidup 4 kali lebih lama dari korban kanker yang di beri trerapy kimiawi atau sinar radiasi, cobalt.

- Di New England Journal of Medicine mengatakan bahwa resiko kanker darah (leukimia) meningkat dengan jelas setelah 4 tahun masa akhir perlakukan kimia (kemopterapi) dan mencapai stagnan setelah 14 tahun tetapi akan menyisakan perkembangan tumor mendekati 30% pada tahun ke-30.

-Dr. John Diamond, menyebutkan bahawa dari 10.000 pasien menunjukkan dengan jelas efek khemo tidak menyebabkan penyakit lymphoma (apa yah?) tapi efek khemo adalah 14 kali lebih rentan untuk timbul kanker leukimia dan 6 kali lebih rentan untuk timbul kanker jarinyan lunak pada tulang.

-Dr Ralp Moss mengatakan spesialist kanker otak tidak akan mengunakan therapi radiasi sinar bila dia terjangkit penyakit tsb namun tetap melakukan terapi radiasi untuk pasiennya karena tuntutan di rumah sakit (uang) bukan semata-mata alasan kesehatan.

- Yang menarik sepanjang hidupnya pendiri perusahaan farmasi tersebut diatas John Rockefeller menghindari menggunakan obat-obatan buatan perusahaan nya melainkan memilih obat-obatan tradisional yg alami.

Kesimpulannya pembunuh kanker akhirnya menjadi pembunuh itu sendiri, walau dilaporkan keefektivan khemotherapy untuk menyembuhkan di sebutkan hanya sebesar 4-5%, namun tingkat bahayanya jauh lebih tinggi karena khemo 100% adalah racun yang di masukkan ke dalam tubuh.

4. Perkembanagn therapy non-kimiawi, radiasi (secara alami)

Sejarah penemuan pencetus sel kanker di mulai oleh seorang pakar kedokteran Dr. Otto Warburgh (nobel prize) atas risetnya mengenai penyebab bertahannya sel-sel kanker. Secara singkat beliau menjelaskan sel kanker akan berkembang bila dalam tubuh kita kekurangan oksigen, beliau menjelaskan sebenarnya gejala sel kanker adalah gejalan alamiah dari tubuh dalam merepons kekurangan oksigen.

Sel tubuh akan bermutasi menjadi sel kanker untuk memenuhi kebutuhan energi dengan melakukan fermentasi gula darah karena kekurangan oksigen tsb. Kesimpulannya oksigen menjadi hal penting dalam mencegah/menghancurkan sel kanker. Penelitian beliau menjadi acuan bagi para ahli kanker selanjutnya.

Warburgh lebih lanjut melaporkan tingkat keasaman darah dalam tubuh akan mempengaruhi ketersediaan oksigen, pH asam akan menyebabkan pertumbuhan sel kanker lebih ganas, sebaliknya pH basa akan mencegah timbulnya sel kanker tersebut. Dilaporkan sel kanker akan mati pada pH 8.5 lebih, dan tubuh dengan pH 7.4 adalah tubuh yang tdk akan terkena sel kanker. Diketahui bahwa tubuh sehat memiliki kadar oksigen 98-100, sedangkan penderita kanker memiliki kadar oksigen dalam tubuh di level 60. Sayangnya penemuan beliau sempat di sensor untuk mengeksiskan peran obat-obatan kimia.

Keichi Morishitta penulis buku “kebenaran yang tersembunyi mengenai kanker" mengatakan bahwa di tahun 1964 penderita kanker adalah 1 dari 214 orang saat ini adalah menjadi 1 dari 3 wanita dan 1 dari 2 pria, faktor penentu sehat dan sakit adalah pH dalam tubuh". Secara umum orang-orang amerika pH tubuhnya sekitar 4 - 5.

Selanjutya beberapa ahli terapi kanker mengembangkan bahan obat-obatan alami untuk menyembuhkan penyakit kanker tersebut.

Beberapa terapi cukup effective dan sukses untuk melawan kanker adalah therapy makanan dan nutrisi penting untuk mengurangi sel kanker tersebut. Karena dilaporkan makanan adalah paling mentukan kadar pH dalam tubuh sehingga kadar oksigen dalam tubuh mencapai level yang baik untuk hidup sehat, sel kanker dapat dicegah dan dikendalikan melalui kadar oksigen jenuh dalam sel tubuh.

Telah ditemukan beberapa kali dari hasil kollaborasi bahwa penyebab keasaman tubuh meningkat (penyebab sel kanker ) adalah akibat makanan buruk akan nutrisi, tercemar logam berat, mengandung racun, obat-obtan kimia, stress, mengidap suatu penyakit, rendah asupan garam laut, kekurangan mineral, mengkonsumsi bahan buatan (artificial: oils, fats), gula yang dimurnikan/refined (proses pabrik sehingga mengurangi kadar gizi), serta karbohydrat yang dimurnikan.

Berikut beberapa terapi yang dilaporkan cukup sukses mengendalikan sel kanker:

1.Vitamin B17/laetrile

penemu: Ernst. T Krebs yang sempat mendapat terror sniper pada mobil yang dikendarainya serta kaca rumahnya. Beliau mendapat terror setelah mempresentasikan perihah diet via B17. Vitamin B17 banyak terdapat pada biji Bitter Almond tentu yang belum di olah secara pabrik sehingga kadar nutrisinya tidak hilang.

2.Quark chees dan omega-3 (terdapat pada flax seed (biji rami(?) atau minyak ikan). Menu bebas bahan buatan ini diperkenalkan oleh Dr. Johanna Budwig. Pengalaman menyembuhkan para pasiennya sektar 90% pulih tanpa efek samping dari menu yang disajikan. Budwig diet protocol menitik beratkan pada makanan nourishing fats (asam lemak tak jenuh) salah satunya via konsumsi butter alami bukan yg artificial.

Namun secara mendasar beliau melaksanakan apa yang Dr. Otto Warburgh teliti yakni bagaimana oksigen bisa masuk ke jaringan sel terdalam sehingga mampu mengendalikan sel kanker. Beliau berpendapat tanpa asam lemak, enzim pernapasan sel tidak dapat berfungsi, walaupun disekitar orang tersebut terdapat banyak oksigen. Dia menambahkan selain asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty-acid), keberadaan vitamin D3 dari sinar matahari sangat berguna untuk menghindari sel-sel kanker serta menghindari stress.

3.Diet ala Dr. Harry Hoxsey yang menitik beratkan pada detoksifikasi (pembuangan racun dalam tubuh) melalui konsumsi makanan bergizi, beberapa ingredient dari dietnya mengandung: Pottasium Iodine, root burdock, red clover, berberries, cascara, dll. Makanan pantangannya adalah: tomat, cuka, garam meja, alcohol, daging babi, gula, white flour (terigu).

4.Diet Vitamin C. peraih hadiah nobel dua kali atas penelitian tentang Vitamin C kaitannya dengan kanker adalah Linus Pauling telah memberikan rekomendasi dari hasil risetnya bahwa pasien penderita kanker mengkonsumsi 10 gram vitamin C per hari. Setelah nya dia berkollborasi dengan peneliti dari Scotlandia yang memberikan hasil penelitian bahwa pasien kanker yang hanya di terapi dengan vitamin C memiliki harapan hidup 4 kali lebih lama dibanding pasien yang di terapi secara ortodok.

5.Essiec tea (nama ramuannya) mengandung herbal alami yang salah satunya akar tanaman burdock.

6.Terapi Oksigen/ozone, sudah banyak dikenal di Jerman untuk terapi penyaki kanker, stroke, eczema, gangrema,dan herpes.

Demikian sekilas informasi mudah-mudahan kita bisa hidup sehat dengan makanan dan obat-obatan yang tidak merusak kesehatan. Kasus ini diambil di Amerika namun saya kira akan bermanfaat bila dijadikan informasi untuk menilai apa yang terjadi di Indonesia.

Saya yakin di Indonesia kasus kanker ini tidak sebanyak di Amerika mengingat Indonesia gudang rempah-rempah yang sangat diakui keunggulannya di bidang kesehatan, saya juga mendapat informasi bahawa sirsak adalah buah ajaib yang dapat menyembuhkan penyakit kanker mungkin masih banyak lagi potensi plasfa nutfah nusantara ini untuk mengobati berbagai penyakit, mudah-mudahan informasinya tidak ditutup-tutupi, karena bagaimanapun pengobatan rempah-rempah adalah yang paling aman dan murah walau effeknya tidak secepat obat kimia, namun tanpa effek samping itu yang penting.

Writer: M A Soleh

Sumber: Documentary movie “TheCancer Report” issued by: www.healthwyze.org

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline