Lihat ke Halaman Asli

Moch Shidiq

Pendidik di Klaten, penulis buku

Seru dan Khidmat kemah bela negara Esemku Manis di WCS Mojogedang, Karanganyar

Diperbarui: 23 Desember 2024   17:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peserta kemah bela negara Esemku Manis mengabadikan momen di WCS, Mojogedang, Karanganyar. (Foto:Dok/Diq)

Selama tiga hari, Kamis-Sabtu (19-21 Desember 2024) Esemku Manis (Esempe Enam Kutho, Mandiri, Adaptif, Nurmatif, Inpiratif dan Solutif) Klaten menggelar kemah bela negara di Rumah Revolusi Mental (WCS) Mojogedang, Karanganyar.  Kemah akhir tahun yang diikuti peserta didik kelas VII itu juga dimanfaatkan untuk melantik Dewan Penggalang  (DP) SMPN 6 Klaten. Bagaimana jalannya perkemahan bela negara, berikut Moch. Shidiq, penulis Kompasiana menurunkan catatannya:

Pelatih Senopati, Dewan Penggalang dan Pembina Pramuka Esemku Manis foto bersama (Foto:Dok/Diq)

Penyematan tanda peserta

Pukul 07.00 Wib di Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo Klaten lalulintas sangat padat . Selain karena memang banyak pemakai Jalan di komplek pendidikan, juga karena adanya 6 bus besar yang parkir di sepanjang Jalan depan hutan kota. Bus Blue Star itu akan mengangkut peserta kemah bela negara di WCS, Mojogedang, Karanganyar.

Menempuh perjalanan kurang lebih satu jam -rombongan tiba di rumah revolusi mental (WCS). Disambut pelatih-pelatih kepanduan yang tergabung dalam 'Senopati 10'. Persiapan dan pengarahan sejenak untuk melakukan upacara pembukaan dan penyematan tanda peserta kemah bela negara. Dikomandani Budiono, S.Pd, M.Pd, CEP, S.TMI jalannya upacara pembukaan berlangsung khitmat dan berjalan lancar. 

Selaku pembina upacara pembukaan Ketua Gudep SMPN 6 Klaten, Kak Aris Isdianto, sekaligus menyematkan tanda peserta bagi peserta kemah bela negara. Sebanyak 260 peserta kemah penggalang terbagi dalam 20 kelompok. Masing-masing kelompok mmiliki anggota antara 10 hingga 15 orang. "Nah masing-masing pembina dari Senopati membimbing dan mendampingi dua regu,"tukas Budiono kepada Kompasiana di komplek WCS, Mojogedang.

Peserta kemah bela negara sebelum melakukan jelajah alam  diberikan penjelasan dahulu (Foto:Dok/Diq)

Karakter menjadi lebih baik

Selain itu masing-masing kelompok atau regu juga didampingi satu orang dewan penggalang. "Dewan penggalang pangkalan Esemku Manis dikordinir Nesa Aziziah dan dalam waktu dekat akan dilanjutkan kepemimpinannya setelah dilantik pada Faiq, Kelas VIIIA. "regenerasi kepramukaan di SMPN 6 Klaten berjalan baik," tandas Neza Azizih yang baru saja lolos sebagai penggalang Garuda.

Menurut Budiono, kordinator pembina di lapangan target dari kegiatan ini minimal anak menjadi lebih baik dalam disiplinnya, berintegritas, berani dan berpikir kritis. "Yang jelas diharapkan dari kegiatan ini anak akan lebih berkarakter," tandas Budi yang diamini Ka Gudep Esemku Manis, Kak Aris Isdiantao.

Dalam pelaksanaan peserta didik ditempatkan dalam 5 rumah joglo besar, dengan satu peserta menempati bed sendiri-sendiri. Kagiatan ini juga menempatkan satuan terpisah.  Artinya antara peserta laki-laki dan perempuan terpisah dan diawasi ketat oleh tim Senopati dan dewan penggalang. "Pembina dari sekolah ada 6 orang, antara lain Kak Aris, Kak Shidiq, Kamidi, Edy Yusuf, Sri Lestari, Siti Komarijah," tandas Aris Isdianto.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline