Penarikan mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan 1 (PPL 1), mahasiswa PPG calon guru (prajabatan) gelombang 2 tahun 2024 di Esemku Manis berlangsung sederhana, namun penuh keakraban. Penarikan PPL mahasiswa PPG berlangsung di ruang Kepala SMPN 6 Klaten tanpa dihadiri dosen pembimbing.
"Bapak dosen pembimbing tidak bisa hadir, karena ada tugas yang tidak bisa ditinggalkan,"papar Siwi Lestari, kordinator mahasiswa PPL prajabatan di Esemku Manis, Rabu (11/12/2024). Mahasiswa PPL di Esemku (Esempe Enem Kutho) Manis (Mandiri, Adaptif, Normatif, Ispiratif dan Solutif) berjumlah enam orang dari jurusan Pendidikan Pancasila.
Mahasiswa PPG prajabatan berfoto bersama guru pamong dan wks kurikulum Esemku Manis. (Foto :Dok/Diq)
Kesempatan berproses
Mereka adalah Nurul Khasanah, Reza Ayu Fidyaningrum, Rian Putri Sayekti Wibowo, Rofianti Kurnia Dini, Shely Aulia Adisti dan Siwi Lestari. Dalam kata pamitannya Siwi Lestari banyak mengucapkan terimakasih kepada kepala sekolah, wks kurikulum, wks kesiswaan dan guru pamong yang telah memberi kesempatan untuk berproses di dunia pendidikan sekolah.
Dikatakan, selama 45 hari melaksanakan PPL di Esemku Manis, tentu kami semu banyak kealahan, tutur kata yang kurang berkenan, kami mohon maaf yang sebasar-basarnya. "Semoga dengan selesainya PPL ini, kita akan melanjutkan aktivtas selanjutnya dan bisa ketemu dalam kesempatan kebaikan dinama dan kapanpun juga," papar Siwi Lestari.
Mahasiswa PPG, Kepala SMPN 6 Klaten, Wks Kurikulum, Wks kesiswaan dan guru pamong mengabadikan moment (Foto:Dok/Diq)
Saling berterimaksih
Sementara Kepala SMPN 6 Klaten , H Ismadi, S.Pd, M.Pd dalam sambutannya mengatakan, mbak-mbak mahasiswa PPG yang berada di Esemku manis, saya selaku yang dituakan mengucapkan terimakasih yang ditelah dibantu tenaga dan pikirannya hingga keberlangsungan pembelajaran di Esemku Manis berjalan lancar. "Alhamdulillah dan terimakasih," papar H Ismadi.
Kepala sekolah yang tinggal menghitung hari ini purna lebih ja,uh mengatakan, dari awal hingga akhir, termasuk saat bencana angin lisus menghujam Esemku Manis, mabak-mbak semua tanpa kenal lelah membatu membersihkan puing-puing, daun, ranting dan pecahan genting. "Bersama relawan dan bapak ibu guru, alhamdulilah bencana alam bisa teratasi dengan baik,"tandasnya.