Sebanak 172 peserta Jambore GTK Hebat Jawa Tengah, Kamis (7/11/2024), terbawa arus kebahagian yang dilakukan Teddi Prasetyo Yuliawan, motivator, pelatih kepemimpinan asal Jakarta. Kebahagiaan yang ditampilkan Teddi di Hotel Harris Solo- ini membuat peserta Jambore GTK Inovatif benar-benar terbius kebahagian selama tiga jam penuh.
"Ya, ya pagi ini kami-benar bahagia, karena selain makan, tidur teratur, saya juga baru dapat informasi kalau cucu saya yang kelima lahir , inilah kebahagian saya hari ini," papar salah satu peserta dihadapan Teddi dan seluruh peserta Jambore GTK Hebat Jawa Tengah. Teddi kemudian mengawali paparannya dengan makna kebahagiaan.
Menurutnya, kebahagiaan merupakan keadaan pikiran atau perasaan, kesenangan, ketentaram hidup secara lahir dan batin yang maknanya adalah untuk meningkatkan visi diri. Bahagia satu orang dengan orang yang lain tentu berbeda. Namun pada hakikatnya oarng tentu membutuhkan kebahagian, termasuk bapak ibu guru dan tenaga kependidikan lainnya. "Welbeing itu untuksiapa saja," tukasnya.
Penulis masuk yang masuk menunggu hasil
Talkshow Guru Welbeing sendiri meruapakan rangkaian dari kegiatan GTK-Hebat. Sedangkan Kamis malam adalah merupakan puncak penganugaran 38 topik GTK Jawa Tengah. Namun sebelumnya akan disampaikan 3 besar terbaik masing-masing kategori. Penulis yang ternasuk salah satu pesrta GTK-Guru Pamong Inspiratif juga cemas-cemas ingin mendengar hasilnya.
Dikatakan, seorang guru yang bahagia adalah fondasi untuk menciptakan lingkungan belajar yang baik, Karena itulah untuk menciptakannya guru perlu sejahtera lahir dan batin "Nah di sinilah yang perlu ditumbuhkan," tukas Teddi. Menurutnya, kebahagiaan bukan hanya menciptakan suasana positif di tempat kerja, tetapi juga berperan penting dalam meningkatkan produktivitas dan kreativitas.
Teddi, yang juga merupakan anggota Dunamis Organization Services, berperan aktif dalam mengimplementasikan program-program berbasis kepemimpinan seperti The Leader in Me dan 7 Habits of Highly Effective People. Berbekal latar belakang psikologi dari Universitas Gadjah Mada, pihaknya telah merancang berbagai pelatihan yang menekankan pentingnya kepemimpinan efektif, produktivitas, dan budaya organisasi yang positif.
Bapak tiga putra ini kemudian memperkenalkan konsep blind spot yang diambil dari buku Blind Spot karya CliftonStrengths dan tim Gallup. Buku ini membantu individu mengenali kekuatan tersembunyi serta aspek-aspek dalam diri yang tak disadari namun berdampak besar terhadap cara mereka bekerja, berinteraksi, dan membuat keputusan.
Menurut Teddi, titik buta atau blind spot ini sering kali menjadi penghambat dalam mencapai potensi terbaik. "Jika kita mampu menyadari dan memahami kekuatan maupun kelemahan kita sendiri, kita bisa menciptakan jalan menuju kebahagiaan yang lebih utuh,. Namun kebahagian hakiki manusia kelak tergantung dari amal perbuatannya" jelasnya.