Lihat ke Halaman Asli

Moch Shidiq

Pendidik di Klaten, penulis buku

PKKS Esemku Manis Berlangsung Hangat dan Singkat

Diperbarui: 24 November 2022   21:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim Penilai PKKS, Kepala Sekolah SMPN 6 Klaten dan Tim PKKS berfoto bersama, seusai menjalani penilaian PKKS. (foto:Dok/Diq)

Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) SMP Negeri 6 Klaten, Kamis (24/11) berlangsung hangat dan singkat. Meski begitu PKKS Esemku Manis tetap sesuai prosedur penilaian dan berbobot. PKKS sendiri dipimpin oleh Harjono, S.Pd,S.AP, S.IP, SH, M.Si, pengawas SMP Dinas Pendidikan Klaten dan didampingi Drs. Eguh Setyo Surono, MM, pengawas SMP Dinas Pendidikan Klaten. 

PKKS sendiri menilai (5) lima komponen, yakni kepribadian sosial,  Manajerial, Kepala Sekolah Sebagai Supervisor, Kewirausahaan dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).

PPKS pada esensinya merupakan penilaian kinerja kepala sekolah selama satu tahun atau penilaian tahunan. Untuk Kali ini PPKS agak berbeda dengan PPKS tahun sebelumnya dalam hal ini terkait dengan keberadaan Kepala Sekolah itu sendiri. 

"Yang dinilai itu kepala sekolah selama setahun. Mamun untuk SMPN 6 Klaten, Kepala Sekolahnya baru menjabat sekitar 1,5 bulan. Dengan begitu, data yang disajikan adalah data dua sekolah, sekolah lama dan sekolah baru,"ujar Harjono.

Namun begitu, lanjut Pria kelahiran Karangdowo Klaten itu, penilaian tetap sesuai dengan prosedur penilaian yang ada. "Tidak masalah, meski baru 1,5 bulan di SMPN 6 Klaten. Penialaian tetap seperti biasa, dengan norma dan kreteria yang sama,"tandas Harjono yang didampingi Eguh Setyo Surono. Eguh sendiri merupakan mantan Kepala Sekolah SMPN 6 Klaten yang digantikan,  Kus Indratna, S.Pd (Kepala Sekolah baru).

Sebelum melakukan penilaian PKKS, dua pengawas ini, melakukan sharing dengan lima puluhan guru matapelajaran dan karyawan SMPN 6 Klaten. Mereka menyampaikan berbagai peraturan dan perkembagan pendidikan, terutama terkait Implementasi Kurikulum Merdeka. "SMPN 6 Klaten itu, sekolah yang berada diperkotaan, karena itu jangan "kalah" dengan sekolah pinggiran dalam menjalankan Kurikulum Merdeka," tukasnya.

SMPN 6 Klaten, memiliki SDM yang cukup, fasilitas yang memadahi, sehingga tidak salah jika harus menjadi pendorong dalam pembelajaran deferensial, demi terbentuknya Pelajar Pancasila. "Pokoknya saya percaya, dengan kepemimpinan Bapak Kus Indratna, dalam membawa SMPN 6 Klaten ke depan," tandasnya.

 Tim penilai PKKS dari Dinas Pendidikan Klaten menyampaikan beberapa penjelasan. Tampak dalam gambar suasana penilaian PKKS (Foto;Dok/Diq)

Sementara dari hasil PKKS ditemukan sediki dokumen yang kurang lengkap. Tapi pada prinsipnya dokumen-dokumen yang disajikan dalam PKKS ini sudah cukup bagus. "Oke sudah baguslah,"ujarnya singkat. Tim PKKS Esemku (Esempe Enem Kutho) sendiri ada sekitar 18 orang, sebelum penilaian ini memang sudah dipersiapkan dengan baik. 

Ketua Tim PKKS, Kamidi didampingi sekretarisnya, Moch. Shidiq mengatakan,  data memang sudah kita persiapan dengan baik. Ini PPKS kan penlalain tahunan. Jadi data-data yang disajikan tinggal membuka dan menyiapkan sesuai kondisi yang ada.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline