Masih di tengah pandemi covid-19, dan dalam rangka memperingati HUT RI-75, SMP Negeri 6 Klaten menggelar lomba cipta puisi untk kalangan internal civitas akademi sekolah setempat.
Lomba yang akan diikuti seluruh peserta didik SMPN 6 Klaten itu mengangkat tema, rindu, kenangan, guru dan nasionalisme itu akan memperebutkan tropy dan sejumlah hadiah.
"Kami sengaja mengadakan kegiatan ini untuk mencari potensi siswa yang berbakat dalam mencipta puisi," ujar Eguh Setyo Surono, kepala sekolah SMPN 6 Klaten kepada kompasiana, Selasa (11/8).
Menurutnya, lomba cipta puisi selain mencari bibit berbakat puisi, juga untuk meningkatkan kreativitas di kalangan peserta didik. "Puisi itu sampai kapanpun akan tetap relevan untuk kegiatan peserta didik," tandas Eguh.
Eguh yang didampingi Etua Panitia lomba puisi Kamidi, S.Pd lebih jauh mengatakan, mencipta puisi itu memang asik. Selain bisa mengungkapkan perasaan, meresapi dan menganalisa serta menginterpretasi sebuah kalimat yang hendak diinginkan, juga dapat membangun oponi, bangkan mengkitisi sebuah keadaan sosial. "Jadi bicara puisi itu bicara karya sastra yang menarik," tandasnya.
Sementara Kamidi, S.Pd, ketua panitai lomba cipta puisi mengatakan, lomba terbuka untuk umum warga SMPN 6 Klaten. Artinya setiap siswa boleh mengirimkan puisi untuk ikut di lombakan. "Lomba ini juga wajib untuk diikuti 25 kelas yang ada di SMPN 6 Klaten. Setiap kelas minimal mengirimkan 4 karya puisinya," urainya.
Secara tehnis wakil kepala sekolah bidang kesiswaaan ini mengatakan, peserta wajib mengirimkan puisinya dalam bentuk formar word atau PDF diketik dengan huruf Times New Roman ukuran 12 dengan 1.5 spasi., Kemudian, dikirm lewat Whatshap (WA) kepada wali kelasnya masing-masing. Walikelas mengirimkan kepada panitia lomba. "Pemenang lomba puisi juara 1,2, 3 akan mendapatkan tropy, sertifikat dan hadiah lainnya." tandasnya.
Karya puisi peserta didik selain akan ditempelkan di papan literasi sekolah, juga akan diupayakan dibukukan dalam bentuk buku antologi puisi, karya siswa SMPN 6 Klaten. "Mudah-mudahan bisa terwujud sebuah buku antologi puisi," tandasnya. (Diq)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H