Lihat ke Halaman Asli

Moch Shidiq

Pendidik di Klaten, penulis buku

Abad 21, Guru dan Dosen Harus Memesona!

Diperbarui: 1 November 2020   16:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peserta penyegara dosen dan guru (Foto:Dok/Diq)

 Guru dan dosen di wilayah hukum Polres Klaten  selama empat hari sedang mengikuti penyegaran dan asessmen PPG dalam jabatan tahun 2020. Penyegaran yang berlangsung dari hari Selasa (4/8) hingga Sabtu (8/8) mendatang itu dilangsungkan lewat virtual melalui aplikasi vidio conference dan LMS (Learning Manajeman System)

"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dan dosen dalam memberikan pendampingan mahasiswa / guru PPG, " papar  Dr. Purwo Haryono, M.Hum kepada kompasiana, Jumat (7/8). Menurutnya, penyegaran guru dan dosen ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari program PPG dalam jabatan. 

Artinya, nanti guru dan dosen setelah mengikuti penyegaran ini diharapkan mampu memberikan bimbingan kepada guru/mahasiswa sebelum dinyatakan sebagai guru pendidik profesional.

Unwidha Klaten sendiri tahun ini dipercaya Kemendikbud untuk membimbing 62 guru PPKn dan 64 guru Matematika (angkatan 1 dan angkatan 3). Dosen Unwidha ada 7  orang dan guru pamong ada 11 orang. Guru dan dosen sebenarnya sudah cukup memenuhi standar dalam membimbing guru - guru profesional -. "Namun disini disegarkan dalam masa Covid-19 ini, dengan cara daring da penggunaan LMS,"tandas Purwo Haryono.

Sementara dalam proses penyegaran dan asesmen dosen dan guru yang dimotori Unwidha Klaten, berlangsung cukup menarik. Karena, dosen dan guru bersama belajar menggunakan LMS yang cukup membutuhkan kecermatan dan ketelitian. Guru dan dosen cukup serius, sehingga banyak yang lupa "makan". Akibatnya, mereka sering diskusi dalam memasukkan tugas tagihannya. "Ya pokoknya, kita buat santai tapi ya serius,"papar Rongga Warsito, keluaran S3 UNS Surakarta.

Materi penyegaran terdiri dari lima unit, masing-masing unit harus melakukan web meeting. Adapun materinya, seperti  Pedagpgik, Perangkat Pembelajaran, PTK, Simulasi, Pacta Integritas dan terakhir Evaluasi. "Semuanya peserta harus menyelesaikan  tagihan-tagihan yang jumlahnya tidak sedikit," papar Setiyana, guru PPKn SMPN 1 Bayat. "Wah ini saya benar-benar belajar LMS, awalnya ya saya masih gagap-gagap, tetapi dengan serius dan bimbingan dari fasilitator, kesulitan itu bisa teratasi,"tandasnya.

Ada salah satu paparannya yang paling menarik peserta adalah masalah dosen dan guru abad 21. Dalam materi yang disampaikan dalam bentuk power point itu dijelaskan, guru dan dosen abad 21 itu yang dibutuhkan adalah guru dan dosen yang mempesona, yakni dengan indikator guru dan dosen itu  (1) guru dan dosen itu harus banyak inspiratif, (2) Canggih dalam menggunakan tehnologi dan informasi, (3) pandai bermetafora, (4) guru dan dosen itu harus mampu membuat jok pedagogis, (5) berperilaku dan berpenampilan sopan dan menarik, (6) guru dan dosen itu harus interaktif dan (7)  guru dan dosen itu harus mampu memotivasi. "Jika itu semua dapat dipenuhi, maka guru dan dosen itu guru yang akan tampil dan dapat mewarnai kehidupan bangsa," tandas Dr. Ronggo Warsito, M.Pd menambahkan. (Diq) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline