Sebanyak 14.848 Siswa SMP di Klaten, Jumat (5/6) ini, bakal menerima lulusan secara On-line. Siswa tinggal memasukkan nomor NISN (Nomor Induk Santar Nasional) dan akan diketahui lulus atau tidaknya.
Kelulusan siswa di kota Bersinar itu sendiri akan dilaksanakan tepat pukul 15.00 Wib. "Mudah-mudahan pengumuman SMP di Klatan berjalan lancar, tidak ada kendala apa-apa," papar Kabid SMP, Dinas Pendidikan Klaten, Drs. Lasa MM kepada kompasiana, Kamis (4/6).
Menurutnya, pengumuman kelulusan siswa SMP Negeri maupun Swasta ditekankan tidak dilakukan secara face to face (tatap muka), karena kondisi saat ini belum memungkinkan. "Pandemi Covid-19 di Klaten masih tergolong tinggi, sehingga diambil kebijakan pengumuman secara on-line," papar Lasa.
Tetapi bisa juga kalau dirasa aman -terpaksa harus -, pengumuman dilakukan secara langsung, harus prosedur protokoler kesehatan, harus di penuhi. Sekolah itu seperti SMPN 2 Jogonalan dan SMPN 2 Ceper. "Sekolah ini dalam pemberian pengumuman harus physical distancing dan protokol kesehatan diterapkan," ujarnya.
Lebih jauh mantan Kasek SMAN 1 Klaten ini mengatakan, pengumuman kelulusan siswa SMP secara on-line sangat tepat dilakukan seperti kondisi sekarang ini, selain hal itu dapat membantu memutus rantai pandemic covid-19, juga untuk menghindari terjadinya aksi corat-coret baju seragam sekolah. "Dengan cara itu, konvoi sepeda motor juga dapat ditekan," tandas Lasa.
Dikatakan, tehnis pengumuman secara -on-line -, Kabid SMP yang terkenal tegas dan bersih ini mengatakan, siswa tinggal buku link NPSN sekolah masing-masing, kemudian siswa tinggal memasukkan nomor induk siswa nasional (NISN).
Nah, setelah di klik, maka akan ketemu surat keterangan kepala sekolah masing-masing yang isinya apakah siswa tersebut dinyatakan lulus atau tidak lulus. "Jadi, sangat mudah dan efektif," tukas Lasa menambahkan. Namun, bagi siswa yang belum paham - atau ada keterbatasan tertentu - siswa bisa buka what shap (WA) di group kelas masing-masing.
Kabid yang tiap hari nglaju Solo - Klaten ini meminta kepada kepala sekolah untuk meminta putra-putrinya agar tidak melakukan aksi corat-coret seragam sekolah. "Bila seragamnya masih layak bisa disumbahkan kepada panti asuhan atau diberikan kepada adik kelas yang membutuhkan.
Jadi, seragam itu bisa dimanfaatkan," tukasnya. Di samping itu, kepala sekolah diharapkan untuk mengimbau agar tidak ada konvoi di kota Klaten Bersinar ini. "Zaman milinia gini kon konvoi, tidak siip dan tidak updatelah," tukasnya.
Ditanya prediksi tingkat kelulusan tahun ini, Kabid yang tahun depan memasuki masa pensiun ini mengatakan ya mudah-mudahan lebih baik dari tahun sebelumnya. "Tahun ini kan tidak ada UNBK dan USBN, Jadi ya tingkat kelulusannya pasti lebih tinggi, Bisa-bisa mencapai 100 persen" tandasnya.
Di Klaten, pelajar SMP memang ada ujian sekolah, namun hal itu tidak dijadikan indikator untuk kelulusan. "Ujian on-line kemarin hanya dijadikan pemetakan pendidikan saja," ujarnya. Jumlah penerima pengumuman siswa SMP tahun ini ada 14.848 orang yang tersebar di 115 sekolahan. "65 SMP Negeri dan 50 SMP Swasta" pungkasnya. (Diq)