Lihat ke Halaman Asli

Moch Rikza Lucky Ardiansyah

Mahasiswa S1 Sistem Informasi Universitas Airlangga

Pentingnya UMKM "melek" Digital

Diperbarui: 5 Juni 2022   14:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Pada saat ini, teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan sangat cepat. Perkembangan ini ditandai dengan ditemukannya internet. Setelah itu, berbagai teknologi informasi dan komunikasi baru terus bermunculan dengan waktu yang cepat. Perkembangan yang terjadi mengakibatkan semakin mudahnya manusia dalam berinteraksi. Teknologi bahkan telah mampu menghilangkan hambatan jarak dalam berinteraksi. Manusia tidak lagi memerlukan kontak langsung untuk melakukan interaksi. Dengan adanya internet, manusia dapat dengan mudah berkomunikasi antar sesama. Selain itu, adanya internet juga memudahkan dalam penyebaran informasi. Informasi dapat dengan mudah menyebar ke seluruh penjuru dunia dengan waktu yang singkat. Terlebih, kemunculan media sosial membantu lebih mudahnya penyebaran informasi. Media sosial juga memiliki fungsi untuk memudahkan berkomunikasi antar sesama.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terjadi berdampak pada berbagai aspek kehidupan manusia, salah satunya ekonomi. Penyebaran Informasi dan komunikasi antar sesama yang semakin mudah memiliki dampak yang luas dalam kehidupan manusia. Saat ini dunia digambarkan semakin terhubung dan saling ketergantungan. Peristiwa yang terjadi di benua lain dapat dengan mudah memengaruhi kehidupan manusia di benua lainnya. Misalnya ketika terjadi kenaikan harga minyak di negara-negara penghasil minyak dapat dengan mudah memengaruhi negara lain. Hal ini menandakan adanya ketergantungan antar masyarakat dunia. Dampak yang dihasilkannya pun bahkan sampai pada level mikro. Salah satu dampaknya ialah pada usaha mikro kecil menengah (UMKM).

UMKM adalah usaha perdagangan yang dikelola oleh perorangan atau badan usaha yang merujuk pada ekonomi produktif sesuai kriteria yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008. UMKM memiliki peran penting dalam peningkatan pertumbuhan ekonom di Indonesia. UMKM memiliki kontribusi besar terhadap PDB yaitu, 61,97% dari total PDB nasional atau setara dengan Rp 8.500 triliun pada tahun 2020. UMKM juga menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar, yaitu 97% dari daya serap dunia usaha pada tahun 2020 (Kementerian Keuangan 2021). Hal ini menandakan bahwa UMKM memiliki peran penting dalam penyerapan tenaga kerja di Indonesia.

Di sisi lain, perkembangan UMKM di Indonesia masih menyimpan berbagai permasalahan. Salah satu permasalahan tersebut ialah pelaku usaha yang kurang beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Terlebih, saat ini zaman serba digital yang mana adanya peningkatan penyebaran informasi dan kemudahan berkomunikasi sesuai yang telah dijelaskan pada paragraf pertama. Konsumen dapat dengan mudah memilih berbagai produk hanya melalui smartphone. Konsumen dapat dengan mudah membeli barang melalui toko online dimana saja dan kapan saja. Selain itu, adanya media sosial mengakibatkan pemasaran produk jadi lebih mudah. Pengguna sosial media di Indonesia yang sangat tinggi juga memberikan peluang besar agar pelaku usaha lebih mudah untuk meningkatkan penjualannya. Oleh karena itu, permasalahan ini menjadi sangat penting. UMKM yang kurang atau tidak dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mengakibatkan UMKM tersebut tidak dapat berkembang atau bahkan bangkrut. Pendampingan dan pelatihan terhadap UMKM untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi atau digitalisasi UMKM menjadi hal yang penting saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline