Lihat ke Halaman Asli

Moch Rifki

Karyawan Swasta

Pilih MPV, Ternyata Bukan Perkara Mudah

Diperbarui: 4 Januari 2024   00:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Kalau dipikir-pikir, masyarakat jaman sekarang itu harusnya bersyukur karena diberi lebih banyak pilihan ketimbang tahun sebelum 2010. Ini berlaku untuk berbagai macam hal, baik itu teknologi ataupun transportasi. Pengalaman saya pribadi, tahun ini berencana ingin mengganti mobil yang dipakai sekarang dengan mobil jenis MPV. Pertimbangannya mengganti, tentu karena jumlah anggota keluarga yang bertambah, maka diperlukan juga mobil dengan space yang lebih besar. Apalagi kalau keluar kota, barang bawaan menjadi bertambah hingga 3 kali lipat. Nih perbedaannya. Dulu sebelum punya anak, barang bawaan kalau keluar kota paling hanya 1 koper + 1 tas kecil. Sekarang, karena sudah punya 2 anak, bawaannya 1 koper (baju anak-anak), 1 tas jinjing (baju ayah ibunya), 2 pak pampers (buat adek & kakak), bawa air purifier (jaga-jaga kalau udara di tempat menginap kurang bagus), bawa perlengkapan mandi anak-anak, 1 tas babysitter, 1 tas perlengkapan konsumsi bayi (makanan & susu bayi). Dengan kondisi seperti ini, bagasi mobil sedan rasanya sudah pas pas banget,  hingga bawa bantal tambahan hanya bisa masuk ke dalam ruang penumpang. Oleh karena itu, sudah tiba waktunya untuk mencari kendaraan pengganti yang lebih leluasa namun tetap dalam range harga yang tidak terlalu tinggi. Pertama dipikir, mau memilih jenis mobil MPV, gampang. Tinggal ke dealer, lihat mobilnya, trus beli. Tapi sekarang, dengan banyaknya merk mobil yang menyuguhkan produk MPV, menjatuhkan pilihan bukan hal yang mudah. Selayaknya pembeli pada umumnya, tentu kita menginginkan produk dengan kondisi lebih banyak hal yang menguntungkan daripada merugikan. Namun prinsip saya, tidak ada yang namanya super product. Setiap produk tentu memiliki kekurangan dan kelebihan jika kita membandingkan antara satu dan lainnya. Apa saja sih hal-hal yang menjadi pertimbangannya:

  • Harga. Tentu ini menjadi rencana awal, mobil apa yang kira-kira bisa dibeli dengan budget yang telah ditentukan
  • Kapasitas penumpang. Tipikal masyarakat Indonesia, kalau bisa tentu 7 penumpang
  • Kapasitas bagasi. Masih ingat list barang bawaan di atas? tentu ini menjadi pertimbangan
  • Leg Room. Meskipun bisa 7 penumpang, belum tentu leg roomnya nyaman. Ga kebayang kalau untuk jarak jauh tapi leg roomnya sempit
  • Merk. Merk mobil mencerminkan kualitasnya. Tentunya kita semua tahu bagaimana kualitas mobil buatan Amerika, Jepang, atau Korea. Kalau mobil Eropa, sepertinya budgetnya belum mencukupi. hehehehhe...
  • Mesin. Nahh mungkin buat saya, ini bukan prioritas kedua setelah harga. Kalau saya pribadi, sudah memberikan kepercayaan sepenuhnya untuk kualitas mesin kepada masing-masing merk.
  • Fitur Mobil. Banyak teknologi canggih yang sekarang ditawarkan, tentunya ini menarik jika bisa sesuai dengan harga yang ditawarkan 

Nahh dari semua itu, pasti akan ada value mana yang akan Anda prioritaskan. Jadi sebaiknya tidak hanya melihat ke dealer, browsing di internet, ataupun test drive. Jangan lupa melihat opini-opini publik tentang pengalamannya mencoba atau memiliki kendaraan yang Anda inginkan. Hingga saat ini, saya sendiri masih belum memutuskan ingin mengganti kendaraan apa. Semoga dengan testdrive Chevrolet Spin bersama Kompasiana, saya bisa mencoba langsung kendaraan ini untuk jarak jauh. Karena (jujur), test drive jarak dekat itu kurang berasa feelnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline