Lihat ke Halaman Asli

Controlling E-Mois pada Green House

Diperbarui: 10 Juli 2023   18:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perancangan E Mois dan Melakukan Percobaan/Dokpri

MojokertoMojokerto, Dlanggu(10/7/2023) - Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dimulai dari tanggal 3 Juli sampai 14 Juli 2023.

Dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata tersebut terdapat salah satu program kerja yang bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam proses controlling e mois pada green house . Program Kerja tersebut dilaksanakan oleh Moch Ridho Firmansyah, Mahasiswa Teknik Elektro dari sub-tema Internet Of Things Kelompok R16.

Dalam rangka meningkatkan efisiensi pertanian, mahasiswa kelompok R-16 dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya telah berhasil mengimplementasikan sebuah inovasi di Desa Dlanggu, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto. Dengan mengintegrasikan sensor kelembapan tanah pada greenhouse, mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) UNTAG Surabaya kelompok R-16 telah membantu petani setempat dalam meningkatkan penggunaan sumber daya secara efisien dan mengoptimalkan pertumbuhan tanaman.Greenhouse digunakan dalam pertanian untuk menciptakan kondisi lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan tanaman. 

Namun, dengan bantuan mahasiswa KKN UNTAG Surabaya kelompok R-16, greenhouse di Desa Dlanggu telah dilengkapi dengan sensor kelembapan tanah yang terhubung dengan mikrokontroler (Arduino Nano) yang terdapat program sistem otomasi. Hal ini memungkinkan mikrokontroler memonitor kelembapan tanah secara real-time, yang mana hasil pengukuran dari sensor kelembapan tanah akan diproses oleh mikrokontroler, sehingga mikrokontroler dapat menyalakan dan mematikan pompa dengan modul relay berdasarkan hasil pengukuran dari sensor kelembapan tersebut.

Alat E - Mois untuk mengukur kelembapan tanah pada green house/Dokpri

Sensor kelembapan tanah yang ditempatkan di berbagai titik strategis di dalam greenhouse mampu mengukur tingkat kelembapan tanah dengan akurat. Data yang diperoleh kemudian dikelola oleh mikrokontroler untuk diambil nilai rata-ratanya. Dengan informasi ini, mikrokontroler dapat menentukan waktu dan jumlah air yang tepat untuk diberikan kepada tanaman mereka, menghindari kelebihan atau kekurangan air yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil panen.

Dalam proyek KKN ini, mahasiswa KKN kelompok R-16 UNTAG Surabaya juga memberikan pelatihan kepada petani setempat mengenai penggunaan dan pemeliharaan sistem sensor kelembapan tanah. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa petani memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memanfaatkan teknologi ini dengan baik.

Penulis  : Moch Ridho Firmansyah

#UntagSurabaya#KitaUntagSurabaya

#UntukIndonesia#UntagSurabayaKeren

#EcoCampus#KampusKompeten




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline