Rudolf Joseph Lorenz Steiner (27 (atau 25) Februari 1861 sd 30 Maret 1925)
1. Antroposphy: Anthopo= manusia sebagai pusat. Dan Sophia = kebijaksanaan.
2. Antroposphy percaya adanya dunia spiritual yang dapat dipahami oleh akal budi manusia dan dpt di peroleh melalui pengalaman hidup. Antroposphy adalah model pemahaman imajinatif, inspiratif, intuisi,dengan Latihan berpikir yang tdk dipengaruhi fakta/pengalaman material positivis;
3. Antroposphy adalah Gerakan spiritual sains oleh Rudolf Steiner pada dua komponen (a) oneness with the world/manunggaling dgn buana, dan (b) seach for self (pendacarian diri) untuk mendapatkan “keseluruhan”
Antroposphy Rudolf Steiner:
1. Spiritual knowledge and freedom (”freedom from”) bukan freedom to
2.Nature of human being
3.Evaluation/emanation ("realitas pertama", atau "Sang Absolut)
4.Ethics (tata laku batin manusia)
Rudolf Steiner: Receive the children in reverence, educate them in love, and send them forth in freedom.” Terimalah anak-anak dengan penuh hormat, didiklah mereka dengan kasih sayang, dan kirimkan mereka dalam kebebasan.” Dokpri_ Prof. Apollo Rudolf Steiner: "The heart of the Waldorf method is that education is an art, it must speak to the child’s experience. To educate the whole child, his heart and his will must be reached, as well as the mind.” Inti pada metode Waldorf adalah pendidikan adalah sebuah seni, ia harus mencerminkan pengalaman anak. Untuk mendidik anak seutuhnya, hati dan kemauannya harus tercapai, begitu pula pikirannya.
Rudolf Steiner (WALDORF EDUCATION)_ HIGER SENSE, AND LOWER SENSE; Ada 12 Sense pada individu saling terkait, dan wajib dimaksimalkan: Touch, Life, Self-Movement, Balance, Smell, Taste, Sight, Temperature/ Warmth, Hearing, Language, Thought and Ego or the sense of the ‘I’. (Sentuhan, Kehidupan, Gerakan Diri, Keseimbangan, Penciuman, Rasa, Penglihatan, Suhu/Kehangatan, Pendengaran, Bahasa, Pikiran, dan Ego atau rasa ‘Aku)