Lihat ke Halaman Asli

Moch Nayhan

Mahasiswa Universitas Airlangga

Jamu Fermentasi untuk Mencegah Semakin Meluasnya Penyakit PMK pada Sapi Menjelang Idul Adha

Diperbarui: 18 Juni 2022   13:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Penyakit Mulut dan Kuku atau disebut PMK pada hewan ternak kerap dijumpai akhir – akhir ini. Penyalit ini disebabkan oleh virus Foot and Mouth Disease yang masuk dalam famili Picornaviridae dan genus Aphtovirus yang bersifat merusak jaringan sel. Kerugian dari dampak penyakit ini bukan hanya dirasakan oleh peternak, namun juga dapat di rasakan oleh masyarakat luas

Menjelang Idul Adha wabah penyakit yang menyerang sapi milik peternak di indonesia semakin meresahkan. Data kementrian pertanian per 2 juni menunjukkan wabah PMK telah terseebar di 18 provinsi dan 127 kabupaten/kota. Fakta ini harus dijadikan pemerintah agar lebih serius menangani masalah PMK ini.

Sebelumnya, pemerintah telah melakukan penanganan berupa lock down terhadap sapi yang rentan terjangkit PMK. Namun lock down saja dinilai tidak cukup karena wabah PMK semakin meluas.

Untuk mencegah wabah penyakit PMK semakin meluas para peternak mulai menggunakan obat – obatan tradisional untuk mengobati penyakit mulut dan kuku pada hewan ternaknya salah satunya dengan cara membuat jamu dengan metode fermentasi yang menggunakan bahan – bahan seperti : Kunyit, kunyit putih, lengkuas, temu lawak, kencur, bawang putih, sereh, EM4 aktif, gula jawa, dan air putih bersih

Cara pengolahan : Semua bahan dasar diatas ditumbuk sampai halus, kemudian masukkan kedalam ember campur dengan air, masukkan gula merah dan EM4 aktif, aduk hingga merata dan tutup campuran ramuan tersebut hingga rapat. Lakukan fermetasi ini hingga 1 minggu, kemudian setelah satu minngu ramuan siap diberikan kepada ternak dengan cara dituang kedalam botol dan berikan setiap hari sebelum pemberian pakan.

Khasiat : Sapi tidak mudah terserang penyakit, sehat, makan kuat, dan tahan terhadap perubahan cuaca.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline